Whomever you come across, consider them as embodiments of Divinity and salute them. Even when you come across people who hate you, offer your pranams (salutations) to them. Enquire, “How are you, brother?” Then they will also respond asking, “How are you, brother?” A human being is one with certain human values. What are those human values? Satya, Dharma, Shanti, Prema, and Ahimsa. They are all interrelated. Always speak truth, observe dharma (righteousness). Be peaceful. Be happy and blissful. You should conduct yourself with love in society. Love is God, God is Love. Hence, live in love. Then only can you acquire true knowledge. That is wisdom. Embodiments of Love! I always address you as embodiments of love. The reason being, I am suffused with love. Love is My property. You all are heirs to that property. I will distribute that love to one and all. I do not hate anyone. I have no selfishness at all! My love is selfless love.
- Divine Discourse, Sep 27, 2006
All the sublime human values have their origin in love. When one is filled with love, he needs no other spiritual or ritualistic practices.
Siapapun yang anda temui, pandanglah mereka sebagai perwujudan keilahian dan berikan rasa hormat pada mereka. Bahkan ketika anda bertemu dengan mereka yang membencimu, tetaplah berikan salam hormat pada mereka. Sampaikan salam dengan pertanyaan, “bagaimana kabarnya, saudara?” kemudian mereka juga akan menjawab dengan bertanya, “bagaimana kabarmu, saudara?” Seorang manusia adalah seseorang yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan tertentu. Apa saja nilai-nilai kemanusiaan itu? Satya, Dharma, Shanti, Prema, dan Ahimsa. Kelima nilai-nilai kemanusiaan tersebut adalah saling terkait. Selalulah berbicara benar, Jalani dharma (kebajikan). Hiduplah dalam damai. Bergembiralah dan rasakan kebahagiaan sejati. Anda harus bersikap dengan kasih dalam masyarakat. Kasih adalah Tuhan, Tuhan adalah kasih. Karena itu, hiduplah dalam kasih. Hanya dengan cara itu anda bisa mendapatkan pengetahuan sejati. Itu adalah kebijaksanaan. Perwujudan kasih! Aku selalu menyapamu sebagai perwujudan dari kasih. Alasannya karena Aku diliputi dengan kasih. Kasih adalah kekayaan-Ku. Anda semua adalah ahli waris dari harta kasih itu. Aku akan membagikan kasih itu kepada semuanya. Aku tidak membenci siapapun. Aku sama sekali tidak memiliki sifat mementingkan diri sendiri! Kasih-Ku adalah kasih yang tanpa pamrih.
- Divine Discourse, 27 September 2006
Semua nilai-nilai kemanusiaan yang luhur bersumber dari kasih. Ketika seseorang diliputi dengan kasih, ia tidak lagi membutuhkan latihan spiritual atau ritual lainnya.

No comments:
Post a Comment