Friday, April 3, 2009

Thought for the Day - 3rd April 2009 (Friday)


Ravana was in no way inferior to Rama in terms of knowledge but sage Valmiki, the composer of Ramayana, described Ravana as a fool and extolled Rama as one of wisdom. The reason was that Rama put His knowledge into practice and led an exemplary life. On the other hand, Ravana did not practice the knowledge he acquired, became a slave to his senses and thus ruined himself, his kingdom, and his entire clan. Education is meant not to satisfy the senses but to make one transcend the senses and set an ideal to society. Human body is bound by senses, which are responsible for both good and evil. Hence, it is the foremost duty of man to make proper use of the senses.

 Rahwana sama sekali tidak lebih rendah dari Rama dalam hal pengetahuan tetapi Rsi Valmiki, penggubah Ramayana, menggambarkan Rahwana sebagai orang bodoh dan memuji Rama sebagai seorang bijaksana. Alasannya adalah Rama menggunakan pengetahuan-Nya dalam praktek dan menjadi teladan dalam kehidupan. Di sisi lain, Rahwana tidak mempraktekkan pengetahuan yang ia peroleh, menjadi orang yang menjadi budak inderanya dan dengan demikian menghancurkan dirinya, kerajaannya, dan seluruh kaumnya. Pendidikan tidak dimaksudkan untuk memuaskan indera tetapi untuk membuat seseorang mengatasi inderanya dan menjadi teladan di masyarakat. Badan manusia terikat oleh indera, yang bertanggung jawab atas kebaikan dan kejahatan. Oleh karena itu, erupakan kewajiban manusia untuk menggunakan inderanya dengan sepantasnya.

 -BABA

No comments:

Post a Comment