Tuesday, September 28, 2010

Thought for the Day - 27th September 2010 (Monday)


The scriptures are as affectionate to us as a mother is. They teach lessons as a mother does to her children, in conformity with the level of intelligence and according to the needs of time and circumstance. A mother with two children gives the strong and healthy one every item of food for which it clamours, but she takes great care not to overfeed the ailing child and gives it only items that can restore it soon to health. Can we, on that account, accuse her of being partial to one and prejudiced against the other in conferring love? The scriptures draw the attention to the secret and value of work (Karma). Work can improve life and set its ideals aright. Everyone must be instructed on how to transform work into beneficial activity. Yet, Karma is not all; it is only the means to the end. Advocacy of Karma is not the chief goal of the scriptures.

Kitab suci penuh kasih sayang kepada kita seperti seorang ibu. Kitab suci mengajarkan pelajaran sebagai seorang ibu melakukannya bagi anak-anaknya, sesuai dengan tingkat kecerdasan dan sesuai dengan kebutuhan waktu dan keadaan. Seorang ibu dengan dua anak, memberikan seorang anaknya makanan apapun, tetapi si ibu mengambil dengan hati-hati untuk tidak memberi makanan yang berlebihan bagi anak yang kurang sehat dan hanya memberikan makanan yang dapat segera memulihkan kesehatannya. Bisakah kita, pada kasus tersebut menyalahkan bahwa si ibu berat sebelah terhadap anak-anaknya? Kitab suci menarik perhatian pada rahasia dan nilai pekerjaan (Karma). Karma dapat meningkatkan kehidupan dan mengatur kehidupan menuju tujuan yang benar. Setiap orang harus diarahkan pada bagaimana mengubah suatu pekerjaan menjadi kegiatan yang bermanfaat. Namun, Karma bukanlah segalanya, melainkan hanya sebagai sarana untuk menuju tujuan akhir. Advokasi Karma bukanlah tujuan utama dari Kitab Suci.

-BABA

No comments:

Post a Comment