Thursday, February 10, 2011

Thought for the Day - 10th February 2011 (Thursday)

Diversities in attitudes and practices are natural and ought to be welcomed. There is no need for an ironclad hard faith. Rivalry among those following different paths cannot bring peace and prosperity to any country. Without the freedom to adopt faith, the world cannot progress. Bharath (India) taught that a small group can never command the inexhaustible resources of the world and that for the effective functioning of the community it is necessary to divide the work of the community among sections of the people, and allot the task of contributing its share of the common good to each section of the community. The key that the ancient sages visualized is the ONE that underlies the many. This is the most precious revelation: “Ekam sath, vipraah bahudha vadanthi” (The One alone exists; wise men describe that in manifold ways).

Keanekaragaman dalam sikap dan praktek adalah alami dan seharusnya diterima dengan senang hati. Tidak perlu untuk mengubah keyakinan yang kuat. Persaingan di jalan yang berbeda tidak dapat membawa perdamaian dan kemakmuran bagi negara manapun. Tanpa kebebasan untuk melaksanakan keyakinan, dunia tidak bisa maju. Bharata (India) beranggapan bahwa sebuah kelompok kecil tidak akan pernah mampu memiliki sumber daya dunia yang tidak terbatas dan untuk mengefektifkan fungsi masyarakat maka dianggap perlu untuk membedakan masyarakat berdasarkan pekerjaannya dan memberikan sumbangsih dari apa yang ia kerjakan demi kebaikan bersama untuk tiap-tiap bagian dalam masyarakat tersebut. Kuncinya divisualisasikan oleh para bijaksana zaman dahulu yaitu TUHAN-lah yang mendasari semuanya. Inilah wahyu yang paling berharga: "Ekam Sath, vipraah bahudha vadanthi" (Hanya ada satu Tuhan; namun orang bijaksana menggambarkannya dengan banyak Nama).

-BABA

No comments:

Post a Comment