Saturday, September 24, 2011

Thought for the Day - 24th September 2011 (Saturday)

The latent Atma causes the patent world. Being is behind Becoming, and finally, Becoming merges in Being. The patent is absorbed into the latent. As milk from the cow, from the Supreme Person flows the power of Maya or Relativity as the Prakriti (Five-element constituted Cosmos), the patent manifestation. The Cosmos is cognised as a composite, just as milk is a composite of cream, curd, and butter, which can be got out of it by the action of heat and cold, and the addition of sour drops, and the process of churning that separates the butter from the milk. When God is reflected as Nature, the reflection becomes Maya. Just as milk curdles into yoghurt, God becomes the world of incessant transformation, or Maya. His Will causes this unreal multiplicity to be superimposed on the One that He is. He is Omnipotent, Omnipresent and the Master of Maya.

Atma yang laten menyebabkan dunia paten/ nyata. Keberadaan (makhluk) di belakang Penciptaan, dan akhirnya, Penciptaan menyatu dengan Ciptaannya; dunia paten/ nyata tertarik ke dalam atma yang laten. Seperti susu yang berasal dari sapi, dari Yang Agung (Supreme Person) mengalir kekuatan Maya atau Relativitas sebagai Prakriti (Lima-elemen yang menyusun Cosmos/ alam semesta). Cosmos/ alam semesta tersusun dari berbagai elemen, seperti susu yang didalamnya mengandung krim, dadih, dan mentega, yang dapat dipisahkan melalui berbagai proses yaitu pemanasan dan pendinginan, serta penambahan asam, dan proses pengadukan dapat memisahkan mentega dari susu. Ketika Tuhan tercermin sebagai Cosmos/ alam semesta, refleksi menjadi Maya; sama seperti dadih susu menjadi yoghurt. Tuhan menciptakan dunia dengan transformasi yang terus-menerus, dan Tuhan pula yang menciptakan Maya. Kehendak-Nya menyebabkan berbagai hal yang tidak nyata ini menjadi Satu yaitu Beliau. Beliau adalah Mahakuasa, ada di mana-mana, dan Beliau juga merupakan Master Maya.

-BABA

No comments:

Post a Comment