Monday, December 19, 2011

Thought for the Day - 19th December 2011 (Monday)


When Arjuna prayed that Krishna must tell him the true characteristics of a Sthithaprajna, the Lord explained that a Stithaprajna is free from all desire and is stable in the knowledge and awareness of the Divine (Atma) alone. This state can be attained by two processes: first negative and then positive. The former is to give up all the promptings of desire in the mind and the latter is to implant therein ever-present joy. In the negative process, remove all the seedlings of wrong and evil from the mind; and in the positive process, grow and reap the crop of attachment to God. The pleasures the senses draw from the objective world are weeds; the crop is attachment to God. The mind is a bundle of wishes, and unless these wishes are removed by destroying their roots, there is no hope of vanquishing the mind. When the mind vanishes, the Stithaprajna is made.

Saat Arjuna memohon agar Krishna memberitahunya tentang karakteristik sejati Sthithaprajna, Tuhan menjelaskan bahwa Stithaprajna adalah bebas dari semua keinginan dan stabil dalam pengetahuan dan kesadaran Ilahi (Atma). Kondisi ini dapat dicapai melalui dua proses: pertama negatif dan selanjutnya positif. Yang pertama adalah memberikan semua dorongan keinginan dalam pikiran dan selanjutnya adalah selalu menanamkan sukacita di dalamnya. Dalam proses negatif, singkirkanlah semua bibit kesalahan dan kejahatan dari pikiran, dan dalam proses positif, tumbuhkan dan tuai-lah panen dari keterikatan pada Tuhan. Kesenangan-kesenangan indera menarik gulma dari dunia objektif, hasilnya adalah keterikatan pada Tuhan. Pikiran adalah bundel dari keinginan, dan kecuali jika keinginan ini disingkirkan dengan menghancurkan akar-akarnya, tidak ada harapan menundukkan pikiran. Ketika pikiran lenyap, Stithaprajna didapat.
-BABA

No comments:

Post a Comment