Sunday, June 24, 2012

Thought for the Day - 24th June 2012 (Sunday)


You must use your intelligence to discover what is best under the circumstances and in the situation, considering the status and the profession which you have won. The barber should not treat all things equal and use his razor to peel vegetables, cut pencils and paper, bamboos and beards alike. Each instrument has its own special use and purpose; every individual has some skills and responsibilities. The king should be treated as a king and the farmer as a farmer. But make sure your activities leave no scar on your faith in Unity. Though in principle all is Brahmam, in dealing with them in day-to-day activity, you cannot follow the non-dual approach. There should be Bhaava-adhwaitha, not Karma-adhwaitha, that is to say, the underlying faith should be in the Unity of all, though the outer activity may be different for varied entities.

Engkau harus menggunakan kecerdasanmu untuk menemukan apa yang terbaik dalam segala situasi, dengan mempertimbangkan status dan profesi yang telah engkau dapatkan. Tukang cukur tidak akan memotong sayuran, atapun meraut pensil dan memotong kertas, ataupun memotong bambu dan jenggot dengan pisau cukur yang sama. Setiap instrumen memiliki kegunaan dan fungsi yang khusus; demikian pula setiap individu memiliki keterampilan dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Raja harus diperlakukan sebagai seorang raja, demikian pula, petani diperlakukan sebagai seorang petani. Tetapi engkau hendaknya memastikan agar aktivitasmu tidak meninggalkan bekas luka pada keyakinanmu dalam Kesatuan. Meskipun pada prinsipnya semua adalah Brahmam, dalam berhadapan dengan mereka dari hari ke hari, engkau tidak dapat mengikuti pendekatan non-dualisme. Harus ada Bhaava-adhwaitha, bukan Karma-adhwaitha, yang mendasari keyakinan harus dalam Kesatuan untuk semuanya, meskipun aktivitasnya mungkin berbeda karena entitas yang bervariasi.
-BABA

No comments:

Post a Comment