Sunday, November 11, 2012

Thought for the Day - 11th November 2012 (Sunday)



When a man falls into a well, of what use is it if he controls his voice and his emotions and whispers quietly, "I have fallen into this well.. I have fallen into this well... I am in great danger... Please save me?” and so on. No one will be able to hear or save him. He must shout full-throated, with all the anguish he is experiencing and with the extreme desire to be saved. Then he can hope to get succour. Similarly, when you are caught in the coils of this world, when you have fallen into this deep well of worldly misery, shout with all your might and all your heart, that you may be saved by God. There is no use muttering faintly and half-heartedly, "Save me... I am floundering in this samsaar (worldly life)." When the prayer comes shrieking through the heart, help is assured. Sing with intense yearning for God and enjoy the experience of adoring Him.

Ketika seseorang jatuh ke dalam sumur, apa gunanya jika ia mengontrol suara dan emosinya dan berbisik perlahan, "Aku telah jatuh ke dalam sumur ini .... Aku telah jatuh ke dalam sumur ini .... Aku dalam bahaya besar .... Mohon selamatkan aku?" dan sebagainya. Tak seorang pun bisa mendengar atau menyelamatkannya. Ia harus berteriak dengan sekeras-kerasnya, dengan mengalami penderitaan dan dengan keinginan sungguh-sungguh untuk diselamatkan. Kemudian ia bisa berharap untuk mendapatkan pertolongan. Demikian pula, ketika engkau terjebak dalam lingkaran dunia ini, ketika engkau telah jatuh ke dalam sumur penderitaan duniawi, engkau hendaknya berteriak dengan segenap kekuatanmu dan segenap hatimu, bahwa engkau dapat diselamatkan Tuhan. Tidak ada gunanya komat-kamit dan dengan setengah hati bergumam, "Selamatkan aku ... Aku menggelepar dalam samsara (kehidupan duniawi) "Saat doa muncul dari hati, maka pertolongan pasti akan datang. Nyanyikanlah lagu-lagu pujian dengan kerinduan yang kuat untuk Tuhan dan engkau akan menikmati kebahagiaan dengan memuja-Nya.
-BABA

No comments:

Post a Comment