Tuesday, June 10, 2014

Thought for the Day - 10th June 2014 (Tuesday)

You should not pursue spirituality with any end result in mind. One who works for wages is a worker and not an owner. The daily wage earner will not have any ownership or interest towards completing the tasks. He or she will worry about being present till the schedule, collect their wages and leave. Thus, he or she thinks that they are separate from the organisation. In your home, the wife or the children do their respective duties, but do not demand any wages. The wife does not ask any sort of income for the activities she does. She discharges her responsibility with purity and perfection, and takes care of everything at home. One who prays, just for a result is like that daily wage earner. One who enjoys the feeling that God is his own, and that God is within them, is like the owner. Aspire to become owners and not servants.

Engkau hendaknya tidak mengejar spiritualitas dengan hasil akhir dalam pikiran. Seseorang yang bekerja untuk mendapatkan upah adalah pekerja dan bukan pemilik. Seorang pekerja harian tidak akan memiliki kepemilikan atau minat untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Dia akan memikirkan akan hadir sesuai jadwal, mengambil upah-nya lalu pergi. Dengan demikian, ia berpikir bahwa mereka terpisah dari organisasi/perkumpulan tersebut. Di rumah, istri atau anak-anak melakukan tugasnya masing-masing, tetapi tidak menuntut upah. Istri tidak meminta apapun pendapatan untuk kegiatan yang dia lakukan. Dia melakukan tanggung jawabnya dengan kemurnian dan kesempurnaan, dan mengurus semuanya di rumah. Orang yang berdoa, hanya untuk mendapatkan hasil dapat diibaratkan seperti para pekerja harian itu. Seseorang yang menikmati perasaan bahwa Tuhan adalah miliknya sendiri, dan bahwa Tuhan ada di dalam diri mereka, adalah seperti pemilik. Engkau hendaknya memiliki keinginan untuk menjadi pemilik dan bukan menjadi pegawai. (My Dear Students, Vol 3, Ch 6, June 27, 1989)

- BABA

No comments:

Post a Comment