Saturday, April 11, 2015

Thought for the Day - 11th April 2015 (Saturday)


Becoming a prey to peacelessness, you seek Divine through various means. What is the cause of your sorrow? Is it due to unfulfilled desire or the failure of your efforts? Are you miserable because you have not got various possessions, or failed to win a lottery? Lamenting over trifles, you are forgetting your divinity. These are not real troubles at all. The real cause of sorrow is attachment to the body, identifying oneself with the body. All sorrow arises from the feelings of ‘I’ and ‘Mine’. It is very essential to reduce deha-abhimaanam (attachment to the body). Desires are a source of pleasure, but they are also the cause of your grief. You must bring your mind under control. Even thousands of men cannot hold back a fast-moving train. But the train comes to a complete stop the moment brake is applied. The vagaries of your mind are just like that. When you control your mind, all sorrows will cease.
Karena tidak mendapatkan kedamaian, engkau mencari Tuhan melalui berbagai cara. Apa penyebab penderitaanmu? Apakah karena keinginan yang tidak terpenuhi atau kegagalan usahamu? Apakah engkau menderita karena engkau tidak punya berbagai harta, atau gagal untuk memenangkan lotre? Meratapi hal-hal sepele, engkau melupakan keilahian-mu. Ini bukanlah masalah-mu yang sejati. Sebenarnya penyebab penderitaan adalah kemelekatan pada badan, mengidentifikasi diri dengan badan. Semua penderitaan muncul dari perasaan 'aku' dan 'milikku'. Hal ini sangat penting untuk mengurangi deha-abhimaanam (kemelekatan pada badan). Keinginan adalah sumber kesenangan, tetapi keinginan juga penyebab kesedihan-mu. Engkau harus mengendalikan pikiranmu di bawah kontrol. Bahkan ribuan manusia tidak bisa menahan kereta yang bergerak cepat. Tetapi kereta berhenti saat di rem. Liku-liku pikiran-mu juga seperti itu. Bila engkau mengendalikan pikiran-mu, semua penderitaan akan berhenti (Divine Discourse, 3 Sep 1988)

-BABA

No comments:

Post a Comment