Sunday, January 10, 2016

Thought for the Day - 10th January 2016 (Sunday)

Many do not invest time to understand the sacredness and value of their culture. ‘Culture’ means that which sanctifies the world, which enhances the greatness and glory of a country, and which helps to raise the individual and society to a higher level of existence. The observance of morality in daily life, divinisation of all actions and thoughts related to life, and adherence to ideals - all these together constitute culture. Culture contributes to the refinement of life. The process of refinement or transformation is essential for improving the utility of any object. For instance, paddy has to be milled and the husk has to be removed before the rice is fit for cooking. This is the process known as Samskriti or transformation. This means getting rid of the unwanted elements and securing the desirable elements. With regards to people, Samskriti (culture) means getting rid of bad qualities and cultivating virtues. A cultured person is one who has good thoughts and good conduct.


Banyak yang tidak menyediakan waktu untuk memahami kesucian dan nilai dari kebudayaan mereka sendiri. ‘Kebudayaan’ berarti yang menyucikan dunia, yang mempertinggi keutamaan dan memuliakan sebuah bangsa, dan yang membantu mengangkat individu dan masyarakat pada tingkat yang lebih tinggi dari sebuah keberadaan. Ketaatan moralitas dalam kehidupan sehari-hari, menyucikan semua tindakan dan pikiran terkait dalam kehidupan, dan kesetiaan pada teladan yang sempurna - semuanya ini yang mendasari kebudayaan. Kebudayaan memberikan sumbangsih untuk perbaikan kehidupan. Proses perbaikan atau perubahan adalah mendasar untuk meningkatkan kegunaan dari objek apapun. Sebagai contoh, padi harus digiling dan sekamnya harus dilepaskan sebelum beras layak untuk dimasak. Proses ini disebut dengan Samskriti atau perubahan. Ini berarti membuang unsur-unsur yang tidak diinginkan dan menjaga unsur-unsur yang diinginkan. Berkaitan dengan manusia, Samskriti (kebudayaan) berarti membuang sifat-sifat buruk dan meningkatkan kebajikan. Seseorang yang berbudaya adalah seseorang yang memiliki pikiran dan perbuatan yang baik. (Divine Discourse, 14-Jan-1990)

-BABA

No comments:

Post a Comment