Wednesday, December 28, 2016

Thought for the Day - 25th December 2016 (Sunday)

When Jesus was born in a manger, three kings were led by a star to Jesus' birthplace. One of them, seeing infant Jesus observed: "This child will love God." The second one said: "No, God will love Him." The third one said: "Verily He is God Himself." The true significance of these three statements is - "To love God is to be His Messenger. To be loved by God is to be God’s child. The final state is to be one with God.” And Jesus said, "I and my Father are One." These three statements are applicable to all of you. Understand that you are also a messenger of God. When can you afford to call yourself ‘God’s child’? God does only pure actions, selflessly for the sake of all without any trace of self-interest in Him. To become God’s messenger and God’s child, and attain oneness with Him, manifest the qualities of the Father and divinise yourself.


Ketika Yesus lahir di kandang kuda, tiga raja yang dipimpin oleh bintang menuju ke tempat-Nya lahir. Salah satunya, melihat bayi Yesus mengamati: "Anak ini akan menjadi kekasih Tuhan." Yang kedua berkata: "Tidak, Tuhan akan mencintai-Nya." Yang ketiga berkata: "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan itu sendiri." Pentingnya tiga pernyataan tersebut adalah - "Untuk mencintai Tuhan jadilah Utusan-Nya." Untuk dicintai oleh Tuhan jadilah anak Tuhan. Pernyataan terakhir adalah menjadi satu (menyatu) dengan Tuhan.” Dan Yesus berkata: ". Aku dan Bapa-Ku adalah satu." Ketiga pernyataan tersebut berlaku bagi kalian semua. Pahamilah bahwa engkau juga seorang utusan Tuhan. Kapan engkau boleh menyebut dirimu sebagai 'anak Tuhan'? Tuhan hanyalah melakukan tindakan murni, tanpa pamrih demi semuanya, tanpa jejak kepentingan dalam Diri-Nya. Untuk menjadi utusan Tuhan dan anak Tuhan, dan mencapai kesatuan dengan-Nya, wujudkanlah kualitas Bapa dan ketuhanan dalam dirimu. (Divine Discourse, Dec 25, 1994)

-BABA

No comments:

Post a Comment