Thursday, April 6, 2017

Thought for th Day - 5th April 2017 (Wednesday)

The scriptural injunctions declare, “Speak the truth” and “Practice Righteousness”. Lord Rama stuck to truth despite all temptations and never deviated from the righteous path. Rama never provoked another in order to create a convenient excuse to destroy him; on the other hand, He gave the adversary every chance to be saved. He carried the message of dharma to the monkeys and demons (vanaras and rakshasas), as well as to sages like Jabali. He accepted the homage of Vibhishana without demur, and He announced that He was prepared to accept even Ravana, if only he would repent his iniquity. Repetition of Lord Rama’s pure name will save you only if you are devoted to your parents, like Lord Rama. If not, repetition of Rama’s name is merely a movement of the lips. Meditate on Rama’s form and true nature when you chant or write His name. This practice will make you spiritually healthy and strong.


Perintah dalam kitab suci menyatakan, “Berbicaralah kebenaran” dan “Jalankan kebajikan”. Sri Rama menjunjung tinggi kebenaran meskipun dengan semua godaan yang ada dan tidak pernah menyimpang dari jalan kebajikan. Sri Rama tidak pernah menghasut yang lain dalam upaya untuk menciptakan alasan yang sesuai untuk menghancurkannya; sebaliknya, Sri Rama memberikan musuh setiap kesempatan untuk diselamatkan. Sri Rama membawa pesan-pesan dharma kepada para monyet dan raksasa (vanara dan rakshasa), sama halnya juga kepada Resi seperti Jabali. Sri Rama menerima penghormatan dari Wibhishana tanpa adanya keberatan, dan Beliau mengumumkan bahwa Beliau juga siap bahkan untuk menerima Ravana, jika saja Ravana mau bertobat akan kesalahannya. Mengulang-ulang nama suci Rama akan menyelamatkanmu jika engkau berbhakti kepada orang tuamu, seperti halnya Sri Rama. Jika tidak, pengulangan nama Rama hanyalah gerakan bibir saja. Pusatkan pikiran atau meditasi pada wujud Rama dan sifat sejati-Nya ketika engkau melantunkan atau menulis nama-Nya. Kegiatan ini akan membuatmu secara spiritual sehat dan kuat. (Divine Discourse, Apr 1, 1963)

-BABA

No comments:

Post a Comment