Tuesday, May 30, 2017

Thought for the Day - 29th May 2017 (Monday)

Though humanity has achieved incalculable progress in science and technology, the mind of every individual is still polluted with greed, envy and gross selfishness. Egotism has struck deep roots in the heart and has grown to demonic proportions. People have become puppets, yielding to every pull of the string. They crave all things that confer temporary happiness on them and accumulate things that cater to their sense of power. They examine every item from their own selfish point of view. They are therefore enslaved by the monsters – envy, pride, fear and prejudice. True knowledge alone can save mankind from ruinous downfall. Sai has reiterated the four goals laid down in the Vedas. They are Truth, Righteousness, Peace and Love. Humanity must understand the importance of these four goals as foundational pillars, accept them, adore them and practice them in daily living. Only then Divinity latent within can shine forth in all its glory.


Meskipun manusia telah mencapai kemajuan yang tidak terhitung dalam pengetahuan serta teknologi, pikiran setiap individu masih tercemar dengan ketamakan, kebencian, dan egoisme yang kotor. Egoisme telah mengakar begitu mendalam di dalam hati dan telah tumbuh berkembang ke arah iblis. Manusia telah menjadi boneka dengan menyerah pada setiap tarikan senar. Manusia mendambakan semua hal yang memberikan kesenangan sementara dan mengumpulkan hal-hal yang memenuhi rasa kekuasaan mereka. Mereka memeriksa setiap item dari sudut pandang egoisme mereka sendiri. Maka dari itu mereka diperbudak oleh monster seperti – iri hati, kesombongan, ketakutan, dan berprasangka. Hanya pengetahuan yang sejati yang dapat menyelamatkan manusia dari kejatuhan yang menghancurkan. Sai telah mengulang empat tujuan yang dinyatakan dalam Weda. Keempatnya itu adalah kebenaran, kebajikan, kedamaian, dan kasih. Manusia harus memahami pentingnya keempat tujuan ini sebagai pilar dasar, menerimanya, memuliakannya, dan menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari. Hanya dengan demikian keillahian yang tersembunyi di dalam diri dapat bersinar dalam segala kemuliaannya. (Divine Discourse, Mar 8, 1981)

-BABA

No comments:

Post a Comment