Saturday, February 10, 2018

Thought for the Day - 9th February 2018 (Friday)

Of what avail is the study of the Upanishads and the Gita if there is no transformation in our thoughts or way of life? You must examine where all your spiritual practices are leading you to. There must be an urge to change and progress towards a higher state of consciousness. In reality all are embodiments of Sat-chit-ananda (Truth-Consciousness-Bliss)! Your real ‘I’ exists in all the stages of waking, dream and deep sleep. But in dream and deep sleep states you are not conscious of your body. The entity that exists in all three states undergoes no change. You must try to understand the nature of this ‘I’. You may regard this as extremely difficult, but if you have dedication and perseverance, it will be quite easy. There is nothing in the world easier than the spiritual path. But when there is no earnestness, it appears difficult. Hence Gita declared: Shraddhavan labhate Jnanam (The earnest aspirant acquires the Supreme Wisdom).


Apakah gunanya mempelajari Upanishad dan Gita jika tidak ada perubahan dalam pikiran serta cara hidup kita? Engkau harus memeriksa kemana latihan spiritual akan membawamu. Pastinya harus ada keinginan untuk berubah dan melangkah maju untuk level kesadaran yang lebih tinggi. Sejatinya, semua adalah perwujudan dari Sat-chit-ananda (kebenaran – kesadaran - kebahagiaan)! ‘keakuanmu’ yang sejati terdapat dalam semua keadaan yaitu keadaan sadar, mimpi, dan tidur lelap. Namun dalam keadaan mimpi dan tidur lelap engkau tidak sadar akan tubuhmu. Perwujudan yang ada dalam ketiga keadaan tidak mengalami perubahan. Engkau harus mencoba untuk memahami sifat alami dari ‘aku’ ini. Engkau mungkin menganggap hal ini adalah benar-benar sulit, namun jika engkau memiliki dedikasi dan ketekunan maka hal ini akan cukup mudah. Tidak ada apapun di dunia yang lebih mudah daripada jalan spiritual. Namun ketika tidak ada kesungguhan maka hal ini akan kelihatan sulit. Oleh karena itu Gita: Shraddhavan labhate Jnanam (peminta spiritual yang tekun mencapai kebijaksanaan yang tertinggi). [Divine Discourse, Feb 16, 1988]

-BABA

No comments:

Post a Comment