Monday, June 10, 2019

Thought for the Day - 8th June 2019 (Saturday)

First and foremost, you should show gratitude to your parents, love and respect them. Your blood, food, head, and money - all these are the gifts of your parents. You do not receive these gifts directly from God. All that is related to God is only indirect experience. It is only the parents whom you can see directly and experience their love. Children can understand the meanings of the words ‘fox’ or ‘dog’ only when they see their pictures. Similarly, it is only after seeing the parents that one can understand the existence of God. Only when you love and respect your parents you can understand the love of the Jagatmata and Jagatpita (Divine Parents). This is what I tell you often: if you understand the ‘I’ principle in you, you will understand the ‘I’ in everybody. Vyashti (individual) has emerged from samashti (society), samashti from srushti (creation), and srushti from Parameshti (Creator). Only when you understand the principle of creation, can you understand the Creator.
Pertama dan utama, engkau seharusnya memperlihatkan rasa syukur kepada orang tuamu, sayangi dan hormati mereka. Darah, makanan, kepala, dan uangmu – semuanya ini adalah berkah dari orang tuamu. Engkau tidak menerima berkah ini secara langsung dari Tuhan. Semua yang terkait dengan Tuhan adalah hanya pengalaman tidak langsung. Hanya orang tua yang engkau dapat lihat secara langsung dan mengalami cinta kasih mereka. Anak-anak dapat memahami makna kata-kata ‘rubah’ atau ‘anjing’ hanya ketika mereka melihat gambarnya. Sama halnya, hanya setelah melihat orang tua maka seseorang dapat memahami keberadaan Tuhan. Hanya ketika engkau menyayangi dan menghormati orang tuamu maka engkau dapat mengerti cinta kasih dari Jagatmata dan Jagatpita (orang tua ilahi). Itulah yang Aku sering katakan kepadamu: jika engkau mengerti prinsip ‘Aku’ di dalam dirimu, engkau akan mengerti ‘Aku’ dalam diri setiap orang. Vyashti (individual) telah muncul dari samashti (masyarakat), samashti dari srushti (ciptaan), dan srushti dari Parameshti (sang Pencipta). Hanya ketika engkau mengerti prinsip ciptaan, maka engkau dapat mengerti sang Pencipta. (Divine Discourse, May 6, 1999)

-BABA

No comments:

Post a Comment