Wednesday, October 23, 2019

Thought for the Day - 17th October 2019 (Thursday)

Study of the scriptures can reinforce the spiritual urges already in you and induce you to practise the precepts. Don’t treat the learning you derive from them as so much fodder for the brain. It must be sublimated into bliss (ananda) for the individual. Envy, pompousness, egotism — such evil traits have to be driven out of the individual. The source for wisdom is the Guru, the soul (Purusha) latent in you. This spiritual treasure can be obtained from others too. However, the giver has to possess supreme attainment, and the recipient has to possess the special merit that deserves the achievement. The seed may have life in it, but the soil must be ploughed and made fit to activate it. When both conditions are satisfied, the harvest of spiritual success is assured. Remember, the real guru steals your heart, not your wealth! 


Mempelajari naskah suci dapat menguatkan dorongan spiritual yang sudah ada di dalam dirimu dan mendesakmu untuk mempraktikkan ajaran yang ada. Jangan memperlakukan pelajaran yang engkau dapatkan dari naskah suci sebagai makanan yang begitu banyak untuk otak. Ini harus dihaluskan ke dalam kebahagiaan (ananda) untuk individu. Iri hati, kesombongan, egoisme — sifat-sifat jahat ini harus dilenyapkan dari setiap individu. Sumber dari kebijaksanaan adalah Guru yaitu jiwa (Purusha) yang tersembunyi di dalam dirimu. Harta karun spiritual ini juga dapat diperoleh dari yang lainnya. Namun, pemberi harus memiliki pencapaian yang tertinggi dan yang menerima harus memiliki kebaikan khusus yang pantas mendapatkan pencapaian. Benih mungkin memiliki kehidupan didalamnya, namun tanah harus digemburkan dan membuatnya sesuai untuk menghidupkan benih itu. Ketika kedua kondisi ini terpenuhi, maka keberhasilan dalam panen spiritual akan dapat dijamin. Ingatlah, guru sejati mencuri hatimu dan bukan kekayaanmu! (Sathya Sai Vahini, Chapter 13)

-BABA

No comments:

Post a Comment