Friday, November 1, 2019

Thought for the Day - 28th October 2019 (Monday)

There is no truth (Satyam) without goodness (Sivam); there is no goodness without beauty (Sundaram). Truth alone can confer auspiciousness, and auspiciousness alone is the real beauty. Truth is beauty; joy is beauty. Falsehood and grief are ugly because they are unnatural. The effulgence of Truth will reveal goodness; do karma that is approved by the higher wisdom, not karma that is born of ignorance. Then, all karma will be auspicious, beneficial, and blessed. A dog caught in a room whose walls are mirrors sees in the myriad reflections not itself but rivals and competitors, other dogs that must be barked at. So, it tires itself out by jumping on this reflection, and when images also jump, it becomes mad with fury! The wise individual, however, sees one’s own reflections and is at peace: the person is happy that there are so many reflections of oneself all around. That is the attitude you must learn to possess, this will save you from needless bother. 


Tidak ada kebenaran (Satyam) tanpa kebaikan (Sivam); tidak ada kebaikan tanpa keindahan (Sundaram). Hanya kebenaran yang dapat memberikan kesucian, dan hanya kesucian adalah keindahan yang sejati. Kebenaran adalah indah; suka cita adalah indah. Ketidakbenaran adalah jelek karena bersifat tidak wajar. Cahaya kebenaran akan mengungkapkan kebaikan; jalankan karma yang disetujui oleh kebijaksanaan yang lebih tinggi, bukan karma yang lahir dari kebodohan. Kemudian, semua karma akan menjadi suci, bermanfaat, dan terberkati. Ketika seekor anjing terjebak di dalam kamar dimana dinding kamarnya adalah cermin, anjing itu dapat melihat banyak sekali pantulan yang bukan dirinya namun saingan serta lawan, maka anjing itu menggonggong pada bayangan anjing itu. Jadi, anjing itu meletihkan dirinya sendiri dengan melompat pada pantulan di cermin itu, dan ketika pantulan itu juga melompat maka anjing ini menjadi marah! Individu yang bijaksana, bagaimanapun juga melihat pantulan dirinya sendiri dan merasa damai: orang yang berbahagia adalah ketika ada banyak pantulan dari dirinya di sekitarnya. Itu adalah sikap yang harus engkau belajar untuk dimiliki, hal ini akan menyelamatkanmu dari kesusahan yang tidak ada gunanya. -Divine Discourse, Jul 07, 1963

-BABA

No comments:

Post a Comment