Tuesday, December 17, 2019

Thought for the Day - 14th December 2019 (Saturday)

When Dharmaja lost his vast empire to his enemies and had to live in caves amongst the Himalayan ranges with his consort Draupadi, she asked him one day, “Lord! You are undoubtedly the foremost amongst those who follow the path of righteousness (dharma) unwaveringly; why did such a terrible calamity happen to you?” She was stricken with sorrow. Dharmaja replied, “Draupadi! Do not grieve. Look at this Himalayan range. How magnificent and glorious it is! How beautiful and sublime! It is so splendid a phenomenon that I love it endlessly. The embodiment of this sublime beauty is God. Mountains need not grant me anything, but I just love them and their Creator for their beauty. I do not wish for any favour, nor will pray for any boon. The highest reward for my love is His love, Droupadi! Let Him keep me where He loves to keep me.” Thus Dharmaja explained that love must be divine, spontaneous and must be practiced accordingly! 


Ketika Dharmaja kehilangan kerajaannya yang luas karena musuh-musuhnya dan harus hidup di dalam gua diantara gugusan pegunungan Himalaya dengan permaisurinya Draupadi, suatu hari Draupadi bertanya kepada Dharmaraja, “Penguasa tertinggi! Engkau adalah yang terpenting diantara mereka yang mengikuti jalan kebenaran (dharma) tanpa diragukan; mengapa penderitaan yang begitu besar terjadi padamu?” Draupadi sangat menderita sekali. Dharmaja menjawab, “Draupadi! Jangan bersedih hati. Lihatlah jajaran pegunungan Himalaya. Betapa besar dan megahnya gunung Himalaya! Betapa indah dan agungnya Himalaya! Ini adalah fenomena yang sangat indah sehingga aku sangat menyukainya tanpa henti. Perwujudan dari keindahan luhur ini adalah Tuhan. Gunung tidak perlu memberikanku apapun, namun aku mencintainya dan penciptanya atas keindahan ini. Aku tidak mengharapkan bantuan apapun, dan juga tidak berdoa untuk anugerah apapun. Hadiah tertinggi untuk kasihku adalah kasih-Nya, Draupadi! Biarkan Beliau menjagaku dimana Beliau suka menjagaku.” Demikianlah Dharmaja menjelaskan bahwa kasih adalah Tuhan, spontan dan harus dipraktikkan sesuai dengan itu! (Sathya Sai Vahini, Chap 1)

-BABA

No comments:

Post a Comment