Tuesday, December 17, 2019

Thought for the Day - 17th December 2019 (Tuesday)

Study of the Upanishads and Shastras (spiritual sciences) and reciting God's names may be good acts in themselves. But, if there is no love, which is the basis of all sadhana (spiritual discipline), they are of no use. They are like buttermilk. But the love of God is like well-boiled milk; it contains all the proteins and vitamins. Love reinforces one's physical, mental and spiritual energies. Devotional acts without love are like diluted buttermilk in which there are no nutrients. Dhyana (meditation) and japa (repetition of the holy name) without love are lifeless rituals. Love which expresses itself in service to all living things is the best expression of the love of God. There is no true devotion without such love. It is love which is unchanging and which does not mind any sacrifice in serving others. 


Mempelajari Upanishad dan Shastra (pengetahuan spiritual) dan mengulang-ulang nama Tuhan adalah latihan yang bagus bagi diri mereka sendiri. Namun, jika tidak ada kasih yang merupakan dasar dari semua sadhana (disiplin spiritual), maka semuanya itu tidak ada gunanya. Semua latihan itu seperti cairan susu. Namun kasih pada Tuhan adalah seperti susu yang direbus dengan baik dimana mengandung semua protein dan mineral. Kasih menguatkan energi fisik, mental, dan spiritual seseorang. Kegiatan bhakti tanpa adanya kasih adalah seperti cairan susu yang encer yang tidak memiliki nutrisi lagi. Dhyana (meditasi) dan japa (pengulangan nama suci) tanpa kasih adalah ritual yang tidak memiliki kehidupan. Kasih yang mengungkapkan dirinya dalam pelayanan kepada semua makhluk hidup adalah ungkapan terbaik dari kasih Tuhan. Tidak ada bhakti yang sejati tanpa kasih yang seperti itu. Ini adalah kasih yang tidak berubah dan tidak keberatan untuk berkorban dalam melayani yang lainnya. (Divine Discourse, Feb 5, 1984)

-BABA

No comments:

Post a Comment