Tuesday, February 11, 2020

Thought for the Day - 10th February 2020 (Monday)

Human birth is very difficult to attain. Your body is like a caravanserai; your mind is its watchman and your individual soul (jivi) is the pilgrim. None of these has any kinship with the others. The pilgrim is bound for Salvation City (Moksha-puri). For a trouble-free journey, there is nothing as reliable as repeating the name of God (namasmarana), the remembrance of the name of the Lord. Once the sweetness of that name has been experienced, the person won’t have exhaustion, unrest, or sloth but will fulfil the pilgrimage of spiritual practice joyfully, enthusiastically, and with deep conviction. Still, to achieve this spiritual practice, righteousness (sadbhava) is very important. Without fear of the consequences of an act of sin, righteousness will not originate, and love of God will not develop either. This fear will help righteousness and devotion grow, resulting in true worship of the Lord. 


Lahir sebagai manusia adalah sangat sulit untuk didapatkan. Tubuhmu adalah seperti sebuah tempat penginapan; pikiranmu adalah sebagai penjaganya, dan jiwamu adalah sebagai peziarah. Tidak ada satupun dari ketiganya ini memiliki pertalian kekeluargaan dengan yang lainnya. Peziarah terikat untuk mencapai kota keselamatan (Moksha-puri). Untuk bebas dari masalah dalam perjalanan, tidak ada yang dapat diandalkan selain mengulang-ulang nama Tuhan (namasmarana), mengingat nama Tuhan. Sekali rasa manis nama Tuhan sudah dialami, maka orang itu tidak akan memiliki kelelahan, kegelisahan, atau kemalasan namun akan memenuhi praktek perjalanan spiritual dengan penuh suka cita, semangat, dan keyakinan yang mendalam. Masih, untuk mencapai praktik spiritual ini, kebajikan (sadbhava) adalah sangat penting. Tanpa adanya rasa takut akan konsekunesi dari perbuatan dosa, kebajikan tidak akan muncul, dan kasih pada Tuhan tidak akan berkembang juga. Rasa takut ini akan membantu kebajikan dan bhakti tumbuh, menghasilkan pemujaan yang sejati pada Tuhan. (Prema Vahini, Ch 42)

-BABA

No comments:

Post a Comment