Monday, May 18, 2020

Thought for the Day - 18th May 2020 (Monday)

As children of the earth, people should learn the lesson of tyaga (selfless activity) from Mother Earth. Without sacrifice, it is difficult to sustain life itself. Some say knowledge is valuable. But character is more valuable than knowledge. One may be a learned scholar, one may hold high positions of authority, one may be very wealthy or be an eminent scientist, but if one has no character all the other acquisitions are of no use at all. Sacrifice, love, compassion and forbearance are the sterling human qualities that should be fostered, shedding jealousy, hatred, ego and anger, which are animal qualities. What is the use of being born as a man and leading a life of birds and beasts? You should maintain equanimity in pleasure and pain, loss or gain. Without pain, you cannot enjoy pleasure. Sorrow is verily the royal road to joy. Sufferings are the stepping stones that lead man towards virtuous conduct. One should neither be elated by pleasure not dejected by pain. 


Sebagai anak-anak dari bumi, manusia seharusnya belajar pelajaran tentang tyaga (aktifitas tanpa mementingkan diri sendiri) dari ibu pertiwi. Tanpa pengorbanan, adalah sulit untuk menopang hidup itu sendiri. Beberapa orang mengatakan bahwa pengetahuan adalah berharga. Namun karakter adalah lebih berharga daripada pengetahuan. Seseorang mungkin adalah sarjana terpelajar, seseorang mungkin mendapatkan jabatan dengan kewenangan yang tinggi, seseorang mungkin sangatlah kaya atau menjadi ilmuwan yang terkenal, namun jika seseorang tidak memiliki karakter maka semua kemampuannya tadi menjadi tidak ada gunanya sama sekali. Pengorbanan, kasih, welas asih, dan ketabahan adalah kualitas manusia yang sejati yang harus dikembangkan, melemahkan rasa iri hati, kebencian, ego, dan amarah yang mana merupakan kualitas binatang. Apa gunanya lahir sebagai manusia dan menjalani hidup seperti unggas dan binatang buas? Engkau harus menjaga ketenangan hati di dalam kesenangan dan penderitaan, kerugian atau keuntungan. Tanpa penderitaan maka engkau tidak bisa menikmati kesenangan. Penderitaan sejatinya adalah jalan menuju suka cita. Penderitaan adalah batu loncatan yang mengarahkan manusia pada tingkah laku yang baik. Seseorang seharusnya tidak merasa gembira dengan kesenangan dan bersedih karena rasa sakit. (Divine Discourse, Apr 11, 1994)

-BABA

No comments:

Post a Comment