Wednesday, July 22, 2020

Thought for the Day - 17th July 2020 (Friday)

The Samudra-manthana (churning of the ocean) has great value for you because you too must churn the ocean of your heart and win immortal nectar for yourself. Your heart filled with satwa guna (purity and poise) is the ocean of milk. The steady contemplation of God, either as your own reality or as an ideal to be reached, is the Mandara mountain placed in it as the churning rod. Vasuki, the serpent that was wound around the churning rod as a rope, is the collection of all your senses. The rope (your senses) is held by both good and bad impulses, and both struggle through the churning process; eager for the results which each one of them set their heart on. The wise wait patiently for the appearance of the immortal Lord, with steady zeal and interest. The Grace of God is the tortoise Incarnation, for the Lord Himself comes to the rescue, once He knows that you are earnestly seeking the secret of Immortality: He comes, silently and unobserved, as the tortoise did, holding the manana (reflection) process unimpaired and serving as the steady base of all spiritual practice. 


Samudra-manthana (pengadukan lautan) memiliki nilai yang sungguh mendalam bagimu karena engkau juga harus mengaduk lautan hatimu dan mendapatkan nektar keabadian bagi dirimu sendiri. Hatimu diliputi dengan satwa guna (kesucian dan ketenangan) adalah lautan susu. Perenungan pada Tuhan yang tanpa henti, apakah sebagai kenyataanmu yang sejati atau sebagai ideal yang harus dicapai adalah gunung Mandara yang ditempatkan di dalamnya sebagai batang pengaduk. Vasuki adalah ular yang melilit batang pengaduk sebagai tali, adalah kumpulan dari semua inderamu. Tali adalah inderamu dipegang oleh keduanya yaitu dorongan kebaikan dan keburukan, dan keduanya berjuang melalui proses pengadukan; sangat berhasrat untuk hasilnya yang mana keduanya menetapkan hatinya. Orang bijak menunggu dengan tenang untuk kehadiran dari Tuhan yang abadi, dengan semangat dan minat yang kuat. Rahmat Tuhan adalah inkarnasi kura-kura dimana Tuhan sendiri datang untuk menyelamatkan, sekali Tuhan mengetahui bahwa engkau dengan sungguh-sungguh mencari rahasia keabadian: Tuhan datang dalam keheningan dan tidak teramati, seperti yang dilakukan oleh kura-kura, memegang proses manana (perenungan) dengan baik dan melayani seperti dasar yang kokoh untuk semua latihan spiritual. (Divine Discourse, Jan 13, 1965)

-BABA

No comments:

Post a Comment