Tuesday, August 18, 2020

Thought for the Day - 17th August 2020 (Monday)

 God is the embodiment of Love. Love is His nature. His love pervades the entire cosmos. This divine love is present in one and all. Pure Love (Prema) is described as beyond speech and mind (Anirvachaneeyam - indescribable). Divine love cannot be obtained through scholarship, wealth, or physical powers. God, who is the embodiment of love, can be attained only through love, just as the effulgent Sun can be seen, only through its own light. There is nothing more precious in this world than Divine love. God is beyond all attributes. Hence His love also is beyond attributes (Gunatita). But human love, because it is governed by attributes (Gunas), results in attachment and aversion. Love should not be based on expectations of a reward or return, like a business deal. Love is not an article of commerce, like a loan with a repayment schedule. Pure love, which is a spontaneous offering, can originate only from a pure heart. 



Tuhan adalah perwujudan dari kasih. Kasih adalah sifat alami dari Tuhan. Kasih Tuhan meliputi seluruh alam semesta. Kasih Tuhan ini ada di dalam semuanya. Kasih yang suci (Prema) dijelaskan melampaui perkataan dan pikiran (Anirvachaneeyam – tidak terkatakan). Kasih Tuhan tidak bisa didapatkan melalui kesarjanaan, kekayaan, atau kekuatan fisik. Tuhan yang merupakan perwujudan kasih hanya dapat diraih melalui kasih, seperti halnya kecemerlangan matahari hanya dapat dilihat hanya melalui sinarnya. Tidak ada yang lebih berharga di dunia ini daripada kasih Tuhan. Tuhan adalah melampaui semua sifat. Karena itu kasih Tuhan juga melampaui semua sifat (Gunatita). Namun kasih manusia, karena dikuasai oleh sifat (Guna), menghasilkan keterikatan dan kebencian. Kasih seharusnya tidak berdasarkan pada mengharapkan imbalan atau kembalian, seperti sebuah bisnis. Kasih bukanlah sebuah barang dagangan, atau seperti sebuah pinjaman dengan pembayaran yang terjadwal. Kasih yang suci adalah persembahan yang bersifat spontan dan hanya dapat muncul dari hati yang suci. (Divine Discourse, Jan 14, 1995)

-BABA


No comments:

Post a Comment