Monday, November 30, 2020

Thought for the Day - 23rd November 2020 (Monday)

I utter no meaningless word. I do no purposeless deed. I plan no significance-less action. I never engage in unholy activities. I have nothing that I need. My joy consists in fulfilling your aims, and in making you reach the goal. The one thing that I ask for is a love-filled heart. Believe and hold fast, without entangling yourselves in a mesh of empty explanations and imaginary arguments — that is the way to profit. Do not develop attachment to this body. Why, attachment to any body is not desirable. This hand gives you things, but My hand is that which creates all this. My course is unique, different from all that you know. I do not identify Myself with anything. Ice is water, water is ice. The Form (saguna) is without form (nirguna), without form is this form. I am incomprehensible. The Lord’s Form can be perceived only by means of the eye of love (prema) or the eye of wisdom (jnana) or the eye of yoga, not the eye of sensual activity. 



Aku tidak mengatakan kata-kata yang tidak berarti. Aku tidak melakukan perbuatan yang tanpa tujuan. Aku tidak merencanakan tindakan yang tidak bermakna. Aku tidak pernah terlibat dalam perbuatan yang tidak suci. Aku tidak memiliki apapun yang Aku butuhkan. Suka cita-Ku terdapat pada memenuhi tujuanmu dan membuatmu mencapai tujuanmu. Satu hal yang Aku minta adalah sebuah hati yang diliputi dengan kasih. Percaya dan pegang teguh, tanpa melibatkan dirimu dalam penjelasan kosong dan perdebatan yang bersifat khayal – itu adalah cara untuk mendapatkan keuntungan. Jangan mengembangkan keterikatan pada tubuh ini. Mengapa, keterikatan pada tubuh manapun adalah tidak diinginkan. Tangan ini memberikanmu banyak hal, namun tangan-Ku ini yang menciptakan semuanya ini. Arahan-Ku adalah unik, berbeda dari semua yang engkau ketahui. Aku tidak mengidentifikasi diri-Ku dengan apapun juga. Es adalah air, air adalah es. Yang berwujud (saguna) adalah yang tanpa wujud (nirguna), tanpa wujud adalah wujud ini. Aku adalah tidak dapat dimengerti. Wujud Tuhan hanya dapat dirasakan melalui sarana pandangan kasih (prema) atau mata kebijaksanaan (jnana) atau mata yoga, dan bukan mata perbuatan sensual. - Divine Discourse, Oct 25, 1961

-BABA

 

No comments:

Post a Comment