Monday, November 2, 2020

Thought for the Day - 2nd November 2020 (Monday)

You should understand spiritual mathematics in order to know that Divinity is one. It is most essential that you understand this principle of oneness and conduct yourself accordingly. When you understand this oneness, you will experience Divinity. When you put a zero after the numeral 1 it becomes 10; put one more zero it will become 100. In this manner if you go on adding zeros, the value also increases to 1000, 10,000, and so on and so forth. Zeros gain value only when they are positioned next to the numeral one. ‘I’, ‘my wife’, ‘my children’, ‘my property’, etc., all these are like zeros. They will have value only when they are associated with God who is like the numeral one. The entire world is like a zero. It has emerged from the Hero, God. It is because of your delusion that you mistake zero for Hero. So long as you are immersed in delusion you will never be able to realise Divinity. 



Engkau seharusnya mengerti ilmu matematika dalam spiritual untuk mengetahui bahwa Tuhan adalah satu. Adalah paling mendasar bahwa engkau memahami prinsip kesatuan ini dan bertingkah laku sesuai hal itu. Ketika engkau mengerti kesatuan ini, engkau akan mengalami ketuhanan. Ketika engkau menambahkan satu angka nol (0) setelah angka satu (1) maka ini menjadi angka 10; taruh lagi angka nol maka angka itu berubah menjadi 100. Dalam hal ini jika engkau terus menambahkan angka nol, maka nilai angka tersebut akan terus meningkat menjadi 1.000, 10.000, dan seterusnya. Angka nol akan memiliki nilai hanya ketika angka nol ditempatkan setelah angka satu. ‘aku’, ‘istriku’, ‘anak-anaku’, ‘kekayaanku’, dsb, semuanya ini adalah seperti angka nol. Semuanya itu akan memiliki nilai hanya ketika semuanya itu dihubungkan dengan Tuhan yang seperti angka satu. Seluruh dunia adalah seperti angka nol. Nilai dari angka nol muncul dari pahlawan yaitu Tuhan. Karena khayalanmu sehingga engkau salah mengira nol sebagai pahlawan. Selama engkau masih tenggelam dalam khayalan maka engkau tidak pernah mampu menyadari ketuhanan. (Divine Discourse, Feb 26, 2006)

-BABA

 

No comments:

Post a Comment