Friday, January 26, 2024

Thought for the Day - 21st January 2024 (Sunday)

If you wish to understand your true nature, you have to do three things: Bend the body, mend the senses, end the mind. The first step is to "bend the body" - you should not allow the ego to develop within your body. Cultivate humility and do your duties sincerely. "Mend the senses" calls for examining how the senses behave, whether they are tending to go astray, and correcting and restraining them when necessary. "End the mind" calls for quieting the vagaries of the mind. How is this to be done? It is by turning the mind in a different direction. For example, there is a lock and key. When the key is turned towards the left, the lock gets locked. If the key is turned towards the right the lock is opened. In man, the heart is the lock. The mind is the key. When the mind is turned Godward the heart develops detachment. When the mind is turned towards the world, the heart develops attachment. Thus both detachment and attachment result from the way the mind functions. When the mind is directed towards Prakruti (Nature or the phenomenal world), bondage ensues. When you turn your mind towards Divinity, you experience bliss. "End the mind" means turning the mind Godward. All you have to do is to dedicate every action of yours to the Divine. Then everything becomes easy and a source of bliss. 


- Divine Discourse, May 06, 1988.

Devotion and an attitude of surrender, which is the best fruit of devotion, will give you great courage to meet any emergency!


Jika engkau ingin memahami sifat sejatimu, engkau harus melakukan tiga hal: Bungkukkan badan, perbaiki indera, akhiri pikiran. Langkah pertama adalah "bungkukkan badan " – engkau seharusnya tidak membiarkan ego berkembang di dalam dirimu. Tingkatkan sifat kerendahan hati dan jalankan kewajibanmu dengan tulus. "Perbaiki indera " menyampaikan dengan tegas untuk memeriksa bagaimana Indera berperilaku, apakah Indera tersebut cendrung menyimpang, dan memperbaiki serta menahan Indera tersebut ketika dibutuhkan. "Akhiri pikiran " menegaskan untuk menenangkan gejolak pikiran. Bagaimana hal ini bisa dilakukan? Dengan mengarahkan pikiran pada arah yang berbeda. Mengambil contoh kunci dan gembok. Ketika kunci diputar ke arah kiri, maka gembok akan terkunci. Jika kunci diputar ke arah kanan  maka gembok akan terbuka. Dalam diri manusia, hati adalah gemboknya, sedangkan pikiran adalah kuncinya. Ketika pikiran diarahkan kearah Tuhan maka hati mengembangkan tanpa keterikatan. Ketika pikiran diarahkan pada dunia, hati mengembangkan keterikatan. Jadi keduanya yaitu tanpa keterikatan dan keterikatan adalah hasil dari cara pikiran difungsikan. Ketika pikiran diarahkan ke arah Prakruti (alam atau duniawi), maka perbudakan terjadi. Ketika engkau mengarahkan pikiranmu pada Tuhan, engkau mengalami kebahagiaan. "Akhiri pikiran " berarti mengarahkan pikiran pada jalan Tuhan. Yang perlu engkau lakukan hanyalah mendedikasikan setiap perbuatanmu pada Tuhan. Kemudian segalanya menjadi mudah dan menjadi sumber kebahagiaan. 


- Divine Discourse, May 06, 1988.

Bhakti dan sikap tanpa keterikatan, yang merupakan buah terbaik dari bhakti, akan memberikanmu keberanian yang besar untuk menghadapi setiap keadaan darurat!


No comments:

Post a Comment