Today's task for you is to discover the one column that supports all spiritual success. I shall tell you what that is: Love! Adore, serve the Sarveshwara (Almighty Lord) who is resident in all mankind; through that Love, adoration and service, realise Him. That is the highest sadhana. Serve man as God. Give food to the hungry, food that is the gift of Goddess Food (Anna-poorna); give it with love and humility. Give it, sweetened with the name of the Lord. Celestial spheres are revolving and disintegrating; time is fleeting; age follows age; era succeeds era; bodies that have taken birth, grow and end; but, the urge to sanctify life with good works and good thoughts is nowhere evident; the fragrance of sincere sadhana (spiritual practice) is not traceable anywhere. Through the process of 'giving up’, great things can be achieved. Cultivate detachment, and the Lord will attach Himself to you. The past is beyond recovery; those days are gone. But, tomorrow is coming towards you. Resolve to sanctify it with Love, service and sadhana.
- Divine Discourse, Mar 29, 1968.
The touchstone which pronounces an act as meritorious is ‘renunciation’. If an act is self-directed, if it helps to inflate the ego, it's a sin.
Tugas hari ini bagimu adalah untuk mengungkapkan satu kolom yang mendukung semua keberhasilan spiritual. Aku akan mengatakan padamu adalah: Kasih! Puja, layani Tuhan yang Maha Kuasa (Sarveshwara) yang bersemayam di dalam diri semua manusia; melalui kasih, pemujaan dan pelayanan itu sadarilah keberadaan-Nya. Itu adalah sadhana yang tertinggi. Layani manusia seperti Tuhan. Berikan makanan pada mereka yang kelaparan, makanan yang merupakan karunia dari Dewi makanan (Anna-poorna); berikan makanan dengan kasih dan kerendahan hati. Berikanlah makanan dengan manisnya nama Tuhan. Bola-bola langit berputar dan hancur; waktu terus berjalan; jaman mengikuti jaman; era mengikuti era; tubuh yang telah lahir, tumbuh, berkembang dan meninggal; namun, dorongan untuk menyucikan hidup dengan kerja dan pikiran yang baik tidak terlihat dimanapun; aroma wangi dari sadhana yang tulus tidak tercium dimanapun. Melalui proses 'melepaskan’, hal-hal hebat dapat dicapai. Pupuk tanpa keterikatan, dan Tuhan akan mengikatkan diri-Nya padamu. Masa lalu tidak bisa diulang kembali; hari-hari itu sudah berlalu. Namun, hari esok datang menujumu. Bertekadlah untuk menyucikan hari esok dengan kasih, pelayanan dan sadhana.
- Divine Discourse, 29 Maret 1968.
Batu uji yang menyatakan sebuah tindakan sebagai berpahala adalah ‘melepaskan keterikatan duniawi’. Jika sebuah perbuatan diarahkan pada diri sendiri, jika perbuatan dilakukan untuk mengembangkan ego maka itu adalah dosa.
No comments:
Post a Comment