Saturday, April 12, 2025

Thought for the Day - 12th April 2025 (Saturday)



With determination, man can touch the sky and conquer the world. But today man is losing this strength. What is the reason for this? He is losing his mastery over the senses. The more sensual he is, the lesser is the lifespan. Today’s man is losing his physical strength and consequently destroying his inner strength completely. To remain immortal and retain youth, the power of the senses should be developed by controlling them. There should be no body-attachment. If on one hand, man loses control over the senses and on the other hand, he develops body-attachment, then what will be his plight?  These two can be compared to two holes in a pot filled with water. Water is filled in such a pot, which gets drained. Similarly, the pot of our heart is filled with nectarous grace of God. Man has to foster his heart. But without forbearance and sympathy, he has drilled holes into it. Consequently, his lifespan has decreased. In this limited life span, what good deeds can he do? How can he work for the welfare of the society? God-given strength should be utilized properly by Satsangam (Good Company), by Satpravartana (Good conduct) and by Seva (Service). Only then can your strength improve. 


- Divine Discourse, Oct 02, 2000.

All the power and potency found in Nature are also latent in every human being. That which cannot be found within a human being cannot be found anywhere else in the Universe.


Dengan kebulatan tekad, manusia dapat menyentuh langit dan menaklukkan dunia. Namun manusia pada saat sekarang sedang kehilangan kekuatannya. Apa alasan dari keadaan ini? Manusia sedang kehilangan kemampuannya dalam menguasai indria. Semakin seseorang berhawa nafsu maka semakin pendek usia hidupnya. Manusia pada saat sekarang kehilangan kekuatan fisiknya dan sebagai akibatnya menghancurkan seluruh kekuatan batinnya.

Untuk tetap abadi dan awet muda, kekuatan indria harus dikembangkan dengan mengendalikannya. Seharusnya tidak ada keterikatan pada tubuh jasmani. Jika pada satu sisi, manusia kehilangan kendali pada indria dan sebaliknya dia mengembangkan keterikatan pada tubuh jasmani, kemudian apa jadinya nanti? Kedua hal ini dapat diibaratkan dengan dua lubang pada bejana yang diisi dengan air. Air yang diisi pada bejana yang seperti itu yang akhirnya air itu akan habis terkuras. Sama halnya, bejana dari hati kita diisi dengan nektar karunia Tuhan. Manusia harus menjaga hatinya. Namun tanpa adanya kesabaran dan simpati, manusia telah melubangi hatinya. Sebagai akibatnya, usia hidup manusia menjadi berkurang. Dalam usia hidup yang terbatas ini, apa perbuatan baik yang dapat dilakukannya? Bagaimana dia bisa bekerja untuk kesejahtraan masyarakat? Tuhan memberikan kekuatan harus digunakan sebaik-baiknya dengan _Satsangam_ (pergaulan baik), dengan _Satpravartana_ (perbuatan baik) dan dengan _Seva_ (pelayanan). Hanya dengan demikian kekuatanmu dapat ditingkatkan. 


- Divine Discourse, 2 Oktober 2000.

Semua kekuatan dan potensi yang ditemukan dalam alam adalah juga terpendam dalam diri setiap manusia. Apa yang tidak bisa di temukan dalam diri manusia adalah tidak bisa ditemukan di tempat lain dalam semesta.

No comments:

Post a Comment