Monday, February 25, 2008

Thoughts for the Day - 26th February 2008 (Tuesday)



Through activity, man attains purity of consciousness. In fact, man has to welcome activity with this end in view. And why strive for a pure consciousness? If a bucket is filled with polluted and muddy water, can you see its bottom? Similarly, within man's heart, deep down in his consciousness, we have the Atma. But it can be cognized only when the consciousness is clarified. Your imaginations, your inferences, your judgements and prejudices, your passions, emotions and egoistic desires, muddy the consciousness and make it opaque. How, then, can you become aware of the Atman, that is at the very base? Through Seva (selfless service) rendered without any desire to placate one's ego and with only the well-being of others in view, it is possible to cleanse the consciousness and have the Atman revealed.
Melalui serangkaian aktivitas/kegiatan, manusia akan mampu untuk mencapai purity of consciousness (pemurnian kesadaran). Setiap bentuk kegiatan yang engkau lakukan haruslah dilaksanakan dengan landasan pengertian ini. Lalu, pertanyaannya sekarang adalah: mengapa kita harus berupaya untuk mencapai kesadaran yang murni? Perumpamaannya adalah: seandainya air di dalam ember sangat kotor dan berlumpur, apakah engkau akan bisa melihat bagian bawah (dasar) dari ember itu? Nah, demikian pula, di dasar (hati/kesadaran) manusia, kita dapat menemukan Atma. Namun Sang Atma tersebut hanya bisa teridentifikasi jikalau kesadaran kita telah menjadi jernih. Selama ini kesadaranmu sering dikaburkan/dikecoh oleh imajinasimu, pandangan yang keliru, emosi dan keinginan-keinginan egoistis. Bila demikian halnya, bagaimana mungkin engkau bisa aware terhadap Atman yang tiada lain adalah jati-dirimu yang sebenarnya? Atma hanya bisa direalisasikan melalui upaya-upaya pemurnian yang dijalankan melalui tindakan seva (pelayanan tanpa pamrih) yang terbebas dari ego serta hanya mendambakan kebahagiaan & kesejahteraan orang lain.
-BABA

No comments:

Post a Comment