Saturday, March 13, 2010

Thought for the Day - 13th March 2010 (Saturday)


Pashu (animal) means that which has the vision and accepts what the external vision conveys. ‘Pashupathi’ means Lord of all, the one who has the inward vision. The one who has not mastered the senses is Pashu. An animal has several innate undesirable qualities, however hard it may try to eliminate them, they cannot be transformed. For example, we can bring up a tiger cub with affectionate care and train it to be gentle and obedient. But when it is hungry, will it relish Poori (an Indian dish made of wheat flour) and potato curry? No, it will only relish raw meat! Hence, the scriptures quote: "Man indeed is the most fortunate and sacred amongst all beings, for one's inborn qualities can be sublimated". Realizing this truth, each one must elevate himself/herself through training and self-effort.

Pashu (hewan) berarti ia yang mempunyai pandangan dan menerima apa yang terkandung dalam penglihatan luar. 'Pashupathi' berarti Penguasa dari segalanya, ia yang mampu melihat ke dalam. Orang yang belum mampu menguasai inderanya adalah Pashu. Binatang memiliki beberapa sifat bawaan yang tidak baik, bagaimanapun usaha yang dilakukan untuk mencoba menghilangkan sifat bawaan ini, sifat ini tidak dapat dirubah. Sebagai contoh, kita dapat memelihara harimau dengan penuh kasih sayang dan melatihnya untuk bersikap patuh dan lemah lembut. Tetapi jika harimau ini lapar, akankah ia dapat menikmati Poori (makanan India yang terbuat dari tepung gandum) dan kentang kari? Tidak, harimau itu hanya dapat menikmati daging mentah! Oleh karena itu, dalam kitab suci disebutkan: "Menjelma menjadi manusia adalah yang paling beruntung dan suci di antara semua makhluk, karena sifat bawaan seseorang dapat dirubah". Menyadari kebenaran ini, setiap orang harus meningkatkan dirinya sendiri melalui usaha sendiri dan pendidikan.

-BABA

No comments:

Post a Comment