Anyone who is intent on following the spiritual path or meditation must take every care that these ten enemies do not even approach them. (Tenfold sins: 3 physical, 4 verbal, and 3 mental. The physical sins are: injury to life, adulterous desire, and theft. The verbal sins are: false alarms, cruel speech, jealous talk, and lies. The mental sins are: greed, envy, and denial of God). These sins have to be eschewed completely. Instead, you need tendencies that will help you progress and not drag you back. You must speak and act only good (Shubha), for good alone is auspicious (Mangala) and the auspicious alone is Shiva. This is what the scriptures (Shastras) teach. The good is the auspicious. The auspicious is the spiritually helpful. Thus being good is the true instrument that aids in merging with Lord Shiva.
Mereka yang bertekad untuk mengikuti jalan spiritual atau meditasi setiap saat harus waspada terhadap sepuluh musuh yang ada di dalam diri, jangan sampai musuh-musuh itu mendekati mereka. (Sepuluh dosa-dosa itu adalah: tiga dosa pada fisik, empat dosa pada verbal, dan tiga dosa pada mental. Dari fisik, dosa itu adalah: menyakiti jiwa (badan), keinginan berzinah, dan mencuri. Dosa-dosa dari verbal (lisan/ ucapan) adalah: peringatan palsu, perkataan yang jahat, kata-kata yang penuh rasa cemburu, dan kebohongan. Dosa-dosa dari mental adalah: serakah, iri hati, dan menyangkal Tuhan). Dosa-dosa ini sepenuhnya harus dihindari. Sebaliknya, engkau memerlukan kecenderungan yang akan membantumu maju dalam spiritual dan tidak menyeretmu kembali. Engkau harus berbicara dan bertindak hanya yang baik (Shubha), karena hanya kebaikan yang akan membawa harapan baik (Mangala) dan harapan yang baik adalah Siwa sendiri. Inilah yang diajarkan kitab suci (Shastra). Kebaikan membawa harapan yang baik, dengan harapan yang baik dapat membantu spiritualitas. Jadi berbuat baik merupakan instrumen yang benar yang dapat membantu menyatu dengan Siwa.
-BABA
No comments:
Post a Comment