One should engage in activity with a mind steady in fortune and failure, good and bad. Unless the intellect is purified and trained, it is impossible to give up attachment to the fruits of action and continue doing things as duty or dedication. Cultivate this mindset and through it, liberate yourself from the bondage of action (Karma). You might say that you will desist from action rather than practise the difficult discipline of renouncing the fruits thereof; but that is impossible! Karma is inevitable. Not for a single moment can one free oneself from action. Every deed (Karya) or activity has a beginning and an end, but Nishkama Karma (desireless action) has no such. That is the difference between the two. When action (Karma) is done with an eye on the gains therefrom, one has to suffer the loss, the pain, and even the punishment. But Nishkama Karma frees you from all these.
Seseorang hendaknya terlibat dalam perbuatan dengan pikiran yang stabil, dalam keberuntungan dan kegagalan, baik dan buruk. Kecuali jika intelek (budhi) dimurnikan dan dilatih, adalah mustahil untuk melepaskan keterikatan pada buah dari perbuatan dan terus-menerus melakukan sesuatu sebagai suatu kewajiban atau pengabdian. Kembangkanlah pola pikir ini dan melalui hal tersebut, bebaskan diri dari belenggu perbuatan (karma). Engkau mungkin mengatakan bahwa engkau akan berhenti berbuat/ bertindak daripada mempraktekkan disiplin yang sulit dengan tidak memikirkan buah perbuatan tersebut, tetapi itu tidak mungkin! Karma pasti akan terjadi, tak terelakkan. Tidak ada satu kesempatan-pun seseorang bisa bebas dari karma. Setiap perbuatan (Karya) atau kegiatan memiliki awal dan akhir, tetapi Nishkama Karma (perbuatan tanpa ada keinginan untuk mendapatkan hasil) tidak memiliki awal ataupun akhir. Itulah perbedaan antara keduanya. Ketika perbuatan (karma) dilakukan dengan hanya mengincar keuntungan darinya, seseorang harus menderita kerugian, penderitaan, dan bahkan hukuman. Tetapi Nishkama Karma membebaskanmu dari semua ini.
-BABA
No comments:
Post a Comment