The Lord, like a lump of sugar, is sweetness all over. All differences and distinctions are the illusions of people with body consciousness. Consider this example: A mother having four children does not give the other three as much attention and care as she gives to the child in the cradle. Even if the child does not call out for it, she is ever vigilant to give it food. The other three come and ask her for food and things to play with. Observing this, you cannot pronounce her a bad mother or a partial mother. The mother adjusts her activities to the capacity and ability of the child. So too, though the entire world is His, though all are His children, He graces and blesses each one according to one’s capacity and ability. To ascribe any fault to such selfless, sincere, simple, ever-blissful Providence is like attributing darkness to the Sun - it is an act of sheer ignorance!
Tuhan, dapat diibaratkan seperti sebongkah gula, memberikan rasa manis dimana-mana. Semua perbedaan dan perselisihan adalah ilusi orang-orang pada kesadaran badan. Pikirkanlah contoh ini: Seorang ibu yang memiliki empat anak tidak memberikan banyak perhatian pada tiga anak lainnya saat anak yang keempat berada dalam ayunan. Bahkan jika si anak tidak memanggil untuk itu, si ibu selalu waspada untuk memberikan makanan, meskipun tiga anak yang lainnya datang dan memintanya untuk memberinya makanan dan mengajaknya bermain. Mengamati hal ini, engkau tidak bisa mengatakan bahwa ibu tersebut adalah ibu yang tidak baik atau seorang ibu yang berat sebelah. Sang ibu menyesuaikan tindakannya sesuai dengan kapasitas dan kemampuan si anak. Demikian juga, meskipun seluruh dunia adalah milik-Nya, meskipun semua adalah anak-anak-Nya, Beliau memberkati dan merestui setiap orang sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya. Dengan menganggap bahwa suatu kesalahan itu berasal dari Sang Ilahi – yang sesungguhnya bersifat tidak mementingkan diri sendiri, tulus, lurus, bahkan selalu penuh kebahagiaan – adalah seperti menghubungkan kegelapan dengan matahari. Hal itu hanyalah tindakan bodoh belaka.
-BABA
No comments:
Post a Comment