Imagine you are walking at dusk when things are seen dimly and a rope lies on the path. Now each one who sees it has their own idea of what it is, though it is really just a length of rope. One steps across it, taking it to be a garland. Another thinks that it is a mark made by running water and treads on it. The third imagines it to be a vine, a creeper plucked from a tree that has fallen on the road. Some others are scared that it is a snake. Similarly, the one Divine without any change or transformation affecting It, manifests in the Universe with many names and forms, due to the dusk of maya (Illusion). Just as the dim light confuses people and provokes various feelings and reactions, maya disillusions people. The rope is ever the rope though it is the basis for all the variety.
Bayangkan engkau sedang berjalan pada senja hari, ketika ada yang terlihat samar-samar dan ada tali terletak di jalan. Sekarang setiap orang yang melihat tali tersebut memiliki gagasan tersendiri tentang tali itu, meskipun itu benar-benar seutas tali. Seseorang yang melihat tali tersebut, berpikir tali itu bisa digunakan sebagai garland. Yang lainnya berpikir bahwa tali itu adalah tanda yang dibuat oleh air dan nampak di atasnya. Orang yang ketiga membayangkan tali itu sebagai pohon merambat, yang mana tanaman merambat itu telah jatuh di jalan. Beberapa orang lainnya ketakutan mengira bahwa tali itu adalah ular. Demikian pula, karena maya (ilusi), Tuhan Yang Esa, nampak di alam semesta dengan banyak nama dan banyak wujud. Sama halnya seperti cahaya yang redup membingungkan orang-orang dan menimbulkan berbagai perasaan dan reaksi. Tali ya selamanya tetap tali meskipun tali itu telah menimbulkan berbagai macam gagasan di benak orang-orang yang melihatnya.
-BABA
No comments:
Post a Comment