You need not learn all the shlokas (verses) and the commentaries of the scriptures by heart or engage in contest with other scholars and exhibit your scholarship. It is enough even if you put one verse that suits your spiritual stage and appeals to you the most, into practice. The first step will itself take you nearer to the second step and the second will make the third step easier, and so on until the end. Of what avail is medicine, if it is poured into the ear? It has to be taken in, so that it might act and strengthen the blood stream and restore health. Similarly, there is no use in listening to spiritual discourses for hours. Take the lesson in. Take it to heart and put it into practice. Apply it in daily life. Realize the Divinity in you, that is the lesson.
Engkau tidak perlu mempelajari semua sloka dan uraian-urain kitab suci atau melakukan kontes dengan para terpelajar lainnya dan memamerkan kepandaianmu.Cukuplah bagimu, jika engkau menempatkan salah satu ayat suci yang sesuai dengan tahap spiritualmu dan yang paling menarik perhatianmu, lalu dipraktikkan. Langkah pertama akan membawamu lebih dekat ke langkah yang kedua dan langkah yang kedua akan membuat langkah yang ketiga lebih mudah, demikian seterusnya sampai akhir. Apakah faedahnya obat, jika dituangkan ke dalam telinga? Obat tersebut harus di makan, sehingga obat tersebut berfungsi dan memperkuat aliran darah dan memulihkan kesehatan. Demikian pula, tidak ada gunanya mendengarkan wacana spiritual berjam-jam. Engkau hendaknya mengambil pelajaran tersebut, membawanya ke dalam hatimu dan mempraktikkannya, kemudian menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Engkau hendaknya menyadari Divinity/Ketuhanan dalam dirimu, inilah pelajarannya.
-BABA
No comments:
Post a Comment