When you want breeze, you start the fan; when you want light, you switch on the lamp; when you want to cook, you light the stove; when you want to address a vast audience, you arrange a mike and loudspeakers and switch them on. If it is printing you require, you operate the printer with a knob. Consider these as separate operations and you will notice that they are unrelated to one another. Light and air, heat and sound, are unconnected; they are distinct in every way, it would seem. But for all these, the Kartha, the energizer, is the same - the electric current. The expressions and manifestations may be different; but the basis, the inspiration, the latent potency, or the base is the same. Like electricity, God too operates through all instruments, and awards the consequences of all the activities done by everyone; He is the inner motivator of all beings.
Bila engkau menginginkan angin sepoi-sepoi, engkau dapat menyalakan kipas angin, bila engkau ingin cahaya, engkau dapat menghidupkan lampu, saat engkau ingin memasak, engkau menyalakan kompor, ketika engkau ingin berbicara pada orang banyak, engkau mengatur mikrofon dan pengeras suara dan menyalakannya. Jika mencetak yang engkau perlukan, engkau mengoperasikan printer. Pikirkanlah bahwa semuanya ini terpisah dengan cara pengoperasiannya dan engkau akan melihat bahwa hal itu tidak berhubungan satu sama lain. Cahaya dan udara, panas dan suara, adalah tidak berhubungan, terlihat bahwa hal tersebut berbeda dalam segala hal. Tetapi semuanya ini, Kartha, sumber energinya adalah sama yaitu arus listrik. Ekspresi dan manifestasi mungkin berbeda, tetapi dasar, inspirasi, ataupun potensi latennya, adalah sama. Seperti listrik, Tuhan juga beroperasi melalui semua instrumen, dan menyerahkan semua konsekuensi hasil perbuatannya pada semua orang; Beliau adalah inner motivator bagi semua makhluk.
-BABA
No comments:
Post a Comment