There is no point in distributing the essence of spirituality (Adhyatma rasa) to underfed and weak people; give them food (Anna rasa) first, make them strong enough to entertain strong beliefs and contain strong ideals. Physical hunger must first be appeased by simple and pure (Sathwik) food. Then the repetition of the Name of the Lord must be undertaken; it can be any name that appeals to you the most. Do not treat the Name lightly. Respect it even if you hear it from the lips of a beggar, who uses it to procure alms. Though the person who utters the Name is bad or though his motive in uttering it may not be noble, do not ill treat the Name for its purity can never be harmed. Thank them for reminding you of the Lord and go your way.
Tidak ada gunanya menyampaikan esensi spiritualitas (Adhyatma rasa) kepada orang-orang yang kekurangan makanan dan lemah; pertama-tama berikanlah makanan (Anna rasa) kepada mereka, buatlah mereka cukup kuat dengan jamuan makanan yang engkau berikan sehingga dapat menguatkan keyakinannya. Kelaparan fisik, pertama-tama harus diredakan dengan makanan yang sederhana dan murni (Sathwik). Selanjutnya lakukanlah pengulangan Nama Tuhan; Nama Tuhan yang manapun yang paling menarik bagimu. Jangan menganggap enteng Nama Tuhan. Engkau harus menghormatinya bahkan jika engkau mendengarnya dari bibir seorang pengemis, yang menggunakannya untuk mendapatkan sedekah. Meskipun orang yang mengucapkan Nama Tuhan tersebut adalah orang yang jahat atau meskipun motifnya dalam mengucapkan Nama Tuhan tersebut mungkin tidak mulia, janganlah mengangap Nama Tuhan itu buruk, karena kemurnian Nama Tuhan tidak dapat dirusak. Terimalah mereka untuk mengingatkan engkau tentang Tuhan dan pergilah dengan caramu.
-BABA
Daily Inspiration as written in the Ashram of Bhagawan Sri Sathya Sai Baba (Prasanthi Nilayam), translated into Bahasa Indonesia
No comments:
Post a Comment