Friday, January 17, 2014

Thought for the Day - 17th January 2014 (Friday)


Food is the primary requisite for life. One cannot live without food. Hence life has been described as Annamaya (composed of food). But one is not content to live on food alone. The mind is not satisfied if the stomach is full. Although food is essential for the body, the mind craves for Ananda (bliss). Life can find fulfilment only if Ananda is experienced. Hence, you cannot rest content with merely being alive. You have to be active and ever on the move. In the process one has to ask oneself the questions, ‘Why am I restless? Why am I active? What do I do to engage myself in actions? Why am I performing these actions? How am I doing them?’ It is when one enquires into these matters, can the true purpose and meaning of actions be realised. This enquiry has to be conducted in the proper way. Once you come to the conclusion that a certain action is right, you should then do it with earnestness.

Makanan adalah syarat utama untuk hidup. Seseorang tidak dapat hidup tanpa makanan. Oleh karena itu hidup telah digambarkan sebagai Annamaya (menyusun/membuat makanan). Tetapi seseorang tidak akan puas hanya pada makanan saja. Pikiran tidak puas jika perut sudah penuh. Meskipun makanan penting bagi badan jasmani, pikiran sangat membutuhkan Ananda (kebahagiaan). Hidup dapat menemukan pemenuhan/kepuasan hanya jika mengalami Ananda. Oleh karena itu, engkau tidak bisa bertumpu pada konten hanya sekedar hidup. Engkau harus aktif dan bergerak. Dalam proses ini kita harus bertanya pada diri sendiri pertanyaan berikut ini, "Mengapa saya masih saja tidak puas? Mengapa saya aktif? Apa yang harus saya lakukan untuk melibatkan diri saya dalam tindakan? Mengapa saya melakukan tindakan ini? Bagaimana saya melakukannya? "Ketika seseorang bertanya pada hal-hal tersebut, tujuan yang sebenarnya dan arti dari tindakan tersebut bisa direalisasikan. Pertanyaan ini harus dilakukan dengan cara yang tepat. Setelah engkau sampai pada kesimpulan bahwa tindakan tertentu adalah benar, maka engkau harus melakukannya dengan kesungguhan. (Divine Discourse, Apr 23, 1988)
-BABA

No comments:

Post a Comment