Wednesday, January 8, 2014

Thought for the Day - 8th January 2014 (Wednesday)

Since ancient times, emphasis has been laid on three aspects: work, worship, and wisdom. What is wisdom? All that is related to our senses - the fleeting objects of the material world and our actions, speak of our ignorance. Wisdom dawns the moment the mind is withdrawn. The thoughtless state between two consecutive thoughts is Spiritual Wisdom (Brahma Jnana). People are not able to experience this thoughtless state and are carried away by fleeting, ephemeral, and momentary things. All the knowledge that one acquires is not true knowledge. Knowledge of the Spirit (Atma) is true knowledge. True wisdom dawns when all thoughts are decimated. However all three of these - work, worship, and wisdom, begin with service. No matter what service it is, if it is done with love and divine feelings, it becomes upasana (worship).

Sejak zaman kuno, penekanan telah diletakkan pada tiga aspek: pekerjaan, ibadah, dan kebijaksanaan. Apa itu kebijaksanaan? Semuanya berhubungan dengan indera kita - objek-objek duniawi yang bersifat sementara dan tindakan kita, mengungkapkan ketidaktahuan kita. Kebijaksanaan muncul saat pikiran ditarik keluar dari objek-objek duniawi. Kebijaksanaan Spiritual (Brahma Jnana) adalah suatu keadaan tidak memikirkan apa-apa diantara dua pikiran berturut-turut. Orang-orang tidak dapat mengalami keadaan ini (tidak memikirkan apa-apa) dan terbawa oleh hal-hal yang bersifat sementara, fana, dan sesaat. Semua pengetahuan yang diperoleh seseorang bukanlah pengetahuan yang benar. Pengetahuan tentang Spirit (Atma) adalah pengetahuan yang benar. Kebijaksanaan sejati muncul ketika semua pikiran dihilangkan. Namun ketiga ini - kerja, ibadah, dan kebijaksanaan, mulai dengan pelayanan. Tidak peduli pelayanan apa yang dilakukan, jika dilakukan dengan perasaan cinta-kasih dan ilahi, maka akan menjadi upasana (ibadah). (Divine Discourse, March 14, 1999)

-BABA

No comments:

Post a Comment