On a stage, there are a number of lights. One is turned towards an actor in the role of a king. Another is focussed on a beggar. Yet another light is on a man reading the Ramayana. The fourth one lights up a fighting scene. Here, although the lights illumine a variety of scenes, they remain unaffected by the behaviour of the actors; they simply bear witness to the actions but no blame attaches to them for what the actors do. The characters alone are affected by what they do. Similarly Time is a witness to what everyone is doing. This Time is available equally to all. Your primary duty is to make right use of this Time. For this purpose, there is no need for you to wait for the beginning of a new year. Every moment is a manifestation of Time. The second is the basis for the year. Hence every second should be filled with purposeful action.
Di atas panggung, ada beberapa lampu. Salah satu lampu mengarah pada seorang aktor yang berperan sebagai raja. Lampu lainnya difokuskan pada seorang pengemis. Dan lampu yang lainnya mengarah pada seorang pria yang membaca Ramayana. Lampu yang keempat menyoroti adegan pertempuran. Di sini, meskipun lampu menerangi berbagai adegan, lampu tetap tidak terpengaruh oleh perilaku para aktor, mereka hanya menjadi saksi tindakan tetapi tidak ada kesalahan yang melekat kepada mereka atas tindakan yang dilakukan sang aktor. Karakter dipengaruhi oleh apa yang mereka lakukan. Demikian pula Sang Waktu adalah saksi atas apa yang semua orang lakukan. Sang Waktu ini tersedia sama bagi semuanya. Tugas utamamu adalah untuk menggunakan waktu ini dengan baik. Untuk tujuan ini, tidak perlu bagimu untuk menunggu awal tahun baru. Setiap saat adalah manifestasi dari Sang Waktu. Detik adalah dasar bagi tahun. Oleh karena itu setiap detik harus diisi dengan tindakan yang bermanfaat. (Divine Discourse 27 March 1990)
- BABA
Daily Inspiration as written in the Ashram of Bhagawan Sri Sathya Sai Baba (Prasanthi Nilayam), translated into Bahasa Indonesia
No comments:
Post a Comment