When Krishna was placed in the weighing scale, Rukmini brought one Tulasi leaf and said, “One may offer a leaf, a flower, fruit, or even just water to God. I offer this Tulasi leaf to You. If it is true that you rescue the person devoted to You, I pray, let this leaf of Tulasi balance Your weight.” The sanctity of sacred thoughts and acts are not understood by many. Rukmini’s offering was filled with devout feeling, so it equaled the weight of Lord Krishna, who is the very Lord of the Universe. Rukmini accomplished this feat through her selfless devotion. What is the significance in the offering of a leaf? Body (deha) is a leaf (patram) with three attributes of Satva, Rajas and Tamas. Heart (Hrudaya) is a flower (pushpam). The flower of the heart is pure and sacred. From this flower comes the fruit, mind with its sweet juice. You must offer this to God.
Ketika Krishna ditempatkan di timbangan, Rukmini mengambil selembar daun Tulasi dan berkata, "Seseorang mungkin mempersembahkan daun, bunga, buah, bahkan hanya air kepada Tuhan. Saya mempersembahkan daun Tulasi ini kepada-Mu. Jika memang benar bahwa Engkau menyelamatkan orang yang berbhakti kepada-Mu, saya berdoa, biarlah daun Tulasi ini menyeimbangkan berat badan-Mu." Kesucian pikiran dan tindakan tidak dipahami oleh banyak orang. Persembahan Rukmini dipenuhi dengan ketulusan hati, sehingga bisa menyamai berat Sri Krishna, yang merupakan Tuhan alam semesta. Rukmini mencapai prestasi ini melalui pengabdian tanpa pamrih. Apa arti penting dari mempersembahkan daun? Badan jasmani (deha) adalah daun (patram) dengan tiga atribut: Satva, Rajas dan Tamas. Hati (Hrudaya) adalah bunga (pushpam). Bunga hati adalah murni dan suci. Dari bunga ini, muncul buah, dan dari buah bisa menghasilkan sari buah yang manis (pikiran yang murni). Engkau harus mempersembahkan ini kepada Tuhan. (Divine Discourse, “My Dear Students”, Vol 3, Ch 3, June 30, 1996)
-BABA
Daily Inspiration as written in the Ashram of Bhagawan Sri Sathya Sai Baba (Prasanthi Nilayam), translated into Bahasa Indonesia
No comments:
Post a Comment