Friday, August 29, 2014

Thought for the Day - 28th August 2014 (Thursday)

The stream of life is marked by different stages - in each stage you fall a prey to vices like egoism, jealousy and falsehood instead of cultivating truth, righteousness and humility. During your childhood, you lead an innocent life without being aware of the distinction between the worldly and sacred paths (Preyo and Sreyo Marga). But as age advances, you take to the worldly path, rather than to the sublime path. Plunging into the river of desire, tossed by the waves of delusion, getting immersed in the waters of family life, and submerged by peacelessness and strife, you are swallowed by the whale of discontentment. To turn human life from this mundane existence towards the Divine it is essential to have association with Truth, Sath sangam. Sath refers to that which remains the same regardless of time, place or circumstance. One should associate oneself with this Truth. Merging the consciousness with this Truth you should experience the bliss of such association.

Arus kehidupan ditandai dengan tahapan yang berbeda - dalam setiap tahapan engkau jatuh pada sifat-sifat buruk seperti egoisme, kecemburuan, dan kepalsuan bukan mengembangkan kebenaran, kebajikan, dan kerendahan hati. Selama masa kanak-kanak, engkau menjalani hidup yang tidak berdosa, tidak menyadari perbedaan antara jalan duniawi dan jalan suci (Preyo dan Sreyo Marga). Tetapi dengan perkembangan usia, engkau mengambil jalan duniawi, bukan mengambil jalan yang mulia. Terjun ke sungai keinginan, dilemparkan oleh gelombang delusi, tenggelam di perairan kehidupan keluarga, dan terendam dalam pertentangan dan perselisihan, engkau ditelan oleh ikan paus ketidakpuasan. Untuk mengubah hidup manusia dari fana menuju Ilahi adalah penting untuk memiliki hubungan dengan Kebenaran, Sath sangam. Sath mengacu pada apa yang tetap sama terlepas dari waktu, tempat atau keadaan. Seseorang hendaknya menyatukan dirinya dengan Kebenaran ini. Engkau seharusnya mengalami kebahagiaan dari penyatuan ini karena adanya penyatuan antara kesadaran dengan Kebenaran. (Divine Discourse, 31 Aug 1992)

-BABA

No comments:

Post a Comment