Express your gratitude to God by chanting His Name. Chant from the depth of your heart; not as a mere musical performance. The demonic King, Ravana, constantly repeated the Shiva mantra, Namah Shivaaya without giving up any of his demonic qualities. The young boy Prahlada, repeated the mantra, Om Namo Narayana with all his heart and soul. This served to save him from all the terrible ordeals his evil father, Hiranyakashipu, subjected him to. His father cast him from a precipice, had him trodden by several elephants, got him bitten by venomous reptiles and pushed him into the sea, yet Prahlada emerged unscathed from all these ordeals. Every instrument of torture turned into a blessing for young Prahlada! Hence chant the Name of the Lord from the bottom of your heart, with pleasing Him as the only goal. In this process, you must become one with the Divine. Never sing, pray or chant to earn the approbation of others or for show.
Ungkapkanlah rasa terima kasihmu kepada Tuhan dengan mengucapkan Nama-Nya. Chantingkanlah Nama Tuhan dari kedalaman hatimu; bukan sebagai pertunjukan musik belaka. Raja iblis, Rahwana, terus-menerus mengulangi mantra Shiva, Namah Shivaaya tanpa meninggalkan apapun sifat-sifat buruk yang ada pada dirinya. Prahlada kecil, mengulangi mantra, Om Namo Narayana dengan segenap hati dan jiwanya. Hal ini berguna untuk menyelamatkannya dari semua cobaan yang mengerikan dari ayahnya yang jahat, Hiranyakasipu. Ayahnya melemparkannya dari jurang, ia diinjak oleh beberapa gajah, digigit oleh reptil berbisa, dan di dorong ke laut, namun Prahlada muncul tanpa cedera dari semua cobaan ini. Setiap alat penyiksaan berubah menjadi berkah bagi Prahlada! Oleh karena itu ucapkanlah Nama Tuhan dari lubuk hatimu, dengan satu-satunya tujuan hanya untuk menyenangkan-Nya. Dalam proses ini, engkau harus menjadi satu dengan Tuhan. Janganlah bernyanyi, berdoa atau menyebut Nama Tuhan untuk mendapatkan pujian dari orang lain atau untuk pertunjukan semata. (Divine Discourse, Sep 14, 1997)
-BABA
Daily Inspiration as written in the Ashram of Bhagawan Sri Sathya Sai Baba (Prasanthi Nilayam), translated into Bahasa Indonesia
No comments:
Post a Comment