Saturday, September 27, 2014

Thought for the Day - 27th September 2014 (Saturday)

Do not see, speak or hear what is evil. You must only see what is good, hear and speak what is sacred. These may seem simple maxims but are full of profound significance. Constantly discriminate between negative and positive actions. All bad and unwholesome actions are negative in character, eschew them altogether. Your mind must be filled with good thoughts, your hearts should be filled with compassion, and your hands must be engaged in selfless service. You will be caught up in negative behavior, as long as you identify yourself with the body. The moment you consider yourself as the master of the senses, your actions will be positive. Mastery of the senses leads to liberation. Liberation is not something to be achieved after life. Striving for liberation must start early in life and proceed continuously, until you are free from the bondage to the senses. Carry on all duties without attachment to the fruits thereof.

Janganlah melihat, berbicara, atau mendengar hal-hal yang buruk. Engkau harus melihat hanya yang baik, mendengar dan berbicara hal-hal yang suci. Ini mungkin nampak sebagai pepatah yang sederhana namun penuh makna yang mendalam. Secara terus-menerus engkau hendaknya dapat membedakan antara tindakan negatif dan positif. Semua tindakan buruk dan tindakan yang tidak sehat merupakan hal yang buruk/negatif dalam karakter, engkau seharusnya menjauhkan dirimu dari semua hal negatif ini. Pikiranmu harus diisi dengan pikiran yang baik, hatimu harus diisi dengan kasih sayang, dan tanganmu harus terlibat dalam pelayanan tanpa pamrih. Engkau akan terjebak dalam perilaku negatif, sepanjang engkau masih mengidentifikasi diri dengan badan jasmani. Saat engkau menyadari dirimu sebagai penguasa indera, maka tindakanmu akan positif. Dengan menguasai indera, mengarahkan engkau pada pembebasan. Pembebasan bukanlah sesuatu yang harus dicapai setelah kehidupan. Berjuang untuk pembebasan harus dimulai sejak dini dalam hidup dan melanjutkannya terus, sampai engkau bebas dari belenggu indera. Lanjutkanlah semua kewajiban tanpa keterikatan pada hasil yang akan dicapai. (My Dear Students, Vol 5, Ch 3, Feb 15, 1998)

-BABA

No comments:

Post a Comment