Tuesday, September 1, 2015

Thought for the Day - 1st September 2015 (Tuesday)

Your heart should be like glass, with the spiritual light inside illuminating the world outside. The inner urges on interacting with the world outside should make one lean towards service, empathy and mutual help. Presently, people read and study all kinds of unintelligible Vedantic texts and struggle with commentaries and translations to grasp their sense. Knowledge is being poured down their throats; but the potion does not get down to soften their heart. The spiritual truths should not be put on for mere public exhibition, as in a drama, where appropriate dresses are worn on the stage but taken off when the actor moves off the stage. They must be adhered to all the time to derive the Atma ananda (Bliss of the Soul) which they genuinely confer. Bliss is easily attained by careful, well-timed and regulated discipline; it cannot be got by spurts and skips. You must take the effort to learn each lesson of virtue through systematic study and diligent application to attain success.
Hatimu harus seperti gelas yang mana cahaya spiritual yang ada di dalam menerangi dunia di luar. Dorongan dari dalam diri untuk berinteraksi dengan dunia luar harus membuat seseorang cenderung melakukan pelayanan, bersifat empati, dan saling menolong. Pada saat sekarang, orang-orang membaca dan belajar semua jenis teks naskah suci yang tidak dipahami dan berusaha dengan penjelasan dan terjemahan untuk mendapatkan pengertian. Pengetahuan sedang dituangkan ke dalam kerongkongan mereka; namun minumannya tidak sampai turun untuk melembutkan hati mereka. Kebenaran spiritual seharusnya tidak ditaruh hanya untuk pamer kepada khalayak umum seperti halnya pentas drama dimana sang pemain harus memakai pakaian ketika di atas pentas dan menanggalkan pakaiannya ketika meninggalkan pentas. Kebenaran spiritual harus ditaati sepanjang waktu yang sebenarnya dapat menganugerahkan kebahagiaan jiwa (Atma ananda). Kebahagiaan dengan mudah bisa diperoleh dengan ketelitian, ketepatan waktu, dan disiplin yang teratur; kebahagiaan tidak bisa diperoleh dengan tergesa-gesa. Engkau harus mengambil sebuah usaha untuk belajar setiap hikmah dari kebajikan melalui belajar yang bersifat sistematis dan dengan rajin menerapkannya untuk bisa meraih keberhasilan. (Divine Discourse, 21-Sep-1960)

-BABA

No comments:

Post a Comment