As your day progresses, as one enters the field of daily work and toil, you are infused with the passionate quality (rajoguna). Before you take your lunch, meditate on the Lord again and dedicate the work, and the fruit derived from it to the Lord Himself. Start eating only after this act of devotion and grateful remembrance. This is the meaning of the noon (maadhyannika) worship. By observing this ritual, passion is kept in check and is overpowered by the satwic nature. During the day, people are possessed by a third nature, tamas or dullness. When evening descends, one hurries home, eats one’s fill, and is overpowered by sleep. But a duty still remains. To eat and sleep is the fate of idlers and drones. When the worst of the qualities, tamas threatens to rule, one must make a special effort to escape its coils by resorting to prayer in the company of those who extol the Lord, reading about the glory of God, the cultivation of good virtues, and the purposeful nursing of good rules of conduct. This is the prescribed evening worship (sandhyavandana).
Ketika hari-harimu mulai berjalan dan ketika seseorang memasuki dunia kerja keras setiap harinya, engkau dimasuki oleh sifat bergairah (rajoguna). Sebelum engkau makan siang, bermeditasilah kepada Tuhan lagi dan persembahkan pekerjaanmu dan juga hasil yang didapat dari pekerjaan itu kepada Tuhan sendiri. Mulailah makan hanya setelah sikap bhakti ini dan mengingat Tuhan dengan rasa syukur. Inilah makna dari pemujaan di siang hari (maadhyannika). Dengan melakukan hal ini, maka rasa gairah dapat dikendalikan dan dikuasai oleh sifat kesucian (satwik). Pada waktu sore hari, manusia dikuasai oleh sifat yang ketiga yaitu kemalasan (tamas). Ketika malam mulai datang maka seseorang akan bergegas pulang, makan dan dikuasai rasa kantuk. Namun masih ada tugas yang menunggunya. Makan dan tidur adalah kebiasaan pada pemalas dan penganggur. Ketika sifat tamas yang terburuk mulai menguasai manusia maka seseorang harus melakukan sebuah usaha yang khusus untuk bisa melepaskan diri dari belitannya dengan berdoa, berkumpul dengan mereka yang memuliakan Tuhan, membaca kemuliaan Tuhan, meningkatkan kebajikan, dan dengan maksud tertentu memupuk kelakuan yang baik. Inilah yang dijabarkan dalam doa di sore hari (sandhyavandana). (Dharma Vahini, Ch 7)
-BABA
Daily Inspiration as written in the Ashram of Bhagawan Sri Sathya Sai Baba (Prasanthi Nilayam), translated into Bahasa Indonesia
No comments:
Post a Comment