Friday, May 13, 2016

Thought for the Day - 11th May 2016 (Wednesday)

The Ramayana unfolds the story of Rama. It is also the story of Divinity. Further, the Ramayana is the epic that unfolds the story of Sita, which is that of the individual self. The third aspect of the Ramayana is the annihilation of Ravana. The destruction of Ravana signifies the destruction of ignorance. Ignorance is extinguished when we realise perfectly the relationship between the individual self and the Absolute Self. There are three syllables ‘ra, aa, and ma’ in the word Rama. ‘Ra’ signifies the principle of fire; ‘aa’ signifies the principle of the Sun; ‘ma’ signifies the principle of the Moon. The Sun principle dispels the darkness of ignorance. The Moon principle cools the inner heart. And the fire principle destroys illusion.


Ramayana membentangkan cerita tentang Rama. Ini juga cerita tentang keillahian. Lebih lanjut, Ramayana adalah epos yang menceritakan tentang Sita, yang mana merupakan diri individu. Aspek yang ketiga dari Ramayana adalah penghancuran Ravana. Kehancuran dari Ravana bermakna kehancuran dari kebodohan. Kebodohan dapat dihilangkan ketika kita menyadari dengan sempurna hubungan diantara diri individu dan yang maha kuasa. Ada tiga suku kata ‘ra, aa, dan ma’ dalam kata Rama. ‘Ra’ berarti prinsip api; ‘aa’ berarti prinsip matahari; ‘ma’ berarti prinsip bulan. Prinsip matahari menghilangkan kegelapan kebodohan. Prinsip bulan menyejukkan di dalam hati. Dan prinsip api menghancurkan khayalan. (Divine Discourse, Summer Roses on Blue Mountains, 1976, Ch 1)

-BABA

No comments:

Post a Comment