Thursday, May 19, 2016

Thought for the Day - 18th May 2016 (Wednesday)

The Vedas advocate us to sacrifice everything, and through sacrifice we would be able to have vision of the Divine within. The creation and its maintenance depends only on sacrifice. If there is no sacrifice, there will be no life, and the society will not remain intact. Even from a worldly perspective, if we do not give out the breath that we take in, we cannot live. If blood is not constantly flowing from one place to another every instant, we cannot live. Unless the clouds give up the water they have gathered, they cannot remain as clouds. That is why it is said, what you cannot get by your knowledge and effort can be got by sacrifice. If we think that something is good and welcome it, some bad too may come in the process. That which gives you happiness when it comes will also cause sorrow when it goes away from you. Whether it is the good or the bad, we have to sacrifice continuously.


Weda menganjurkan kepada kita untuk mengorbankan segala sesuatu, dan melalui pengorbanan kita akan mampu memiliki pandangan tentang Tuhan di dalam diri. Ciptaan dan pemeliharaannya hanya tergantung pada pengorbanan. Jika tidak ada pengorbanan maka tidak akan ada kehidupan dan masyarakat tidak akan tetap utuh. Bahkan dari pandangan duniawi, jika kita tidak menghembuskan udara yang kita hirup maka kita tidak akan bisa hidup. Jika darah secara terus-menerus tidak mengalir  dari satu tempat ke tempat yang lainnya setiap saat maka kita tidak akan bisa hidup. Kecuali awan melepaskan air yang telah dikumpulkannya maka awan tidak akan tetap sebagai awan. Itulah sebabnya mengapa dikatakan, apa yang tidak dapat engkau dapatkan dari pengetahuan dan usahamu dapat dicapai hanya dengan pengorbanan. Jika kita berpikir bahwa sesuatu itu adalah baik dan kita menerimanya, beberapa yang tidak baik juga mungkin datang dalam proses. Itu yang memberikanmu kebahagiaan ketika datang, juga akan menyebabkan penderitaan ketika itu meninggalkanmu. Apakah itu baik atau buruk, kita harus berkorban secara terus menerus. (Summer Showers in Brindavan, 1974, Vol 1, Ch 2.)

-BABA

No comments:

Post a Comment