Saturday, October 1, 2016

Thought for the Day - 1st October 2016 (Saturday)

Happiness and peace are not to be found in wealth, position or power. All these generate only fear and anxiety and not peace and happiness. Today even highly educated persons do not recognise this truth, but pose as devotees. Hiranyakashipu tried all possible methods to divert his son, Prahlada from being devoted to God. The child was subjected to every conceivable torture and ordeal. Unafraid, disregarding his perverse father, Prahlada held fast to the Lord, and his devotion to the Lord saved him. Prahlada declared, "He alone is a true father who leads the child to realise God." There is nothing great about being a father. No father should rejoice when a child is born. Only when people praise the virtues of his child can the father rejoice over his child’s birth. A righteous child redeems oneself and the family. Verily, they alone are good parents who bring up virtuous children.


Kebahagiaan dan kedamaian tidak dapat ditemukan dalam kekayaan, jabatan atau kekuasaan. Semua hal ini hanya membangkitkan ketakutan dan kecemasan dan bukan kedamaian dan kebahagiaan. Hari ini bahkan seseorang yang berpendidikan tinggi tidak menyadari kebenaran ini, namun berlagak sebagai seorang bhakta. Hiranyakashipu telah mencoba semua metode yang memungkinkan untuk mengalihkan putranya yaitu Prahlada dari berbhakti kepada Tuhan. Prahlada diperlakukan dengan penuh siksaan dan cobaan berat. Tidak merasa takut dan mengabaikan ayahnya yang jahat, Prahlada memegang kuat pada Tuhan dan bhaktinya pada Tuhan menyelamatkan hidupnya. Prahlada menyatakan, "Ia sendiri adalah ayah yang sejati yang menuntun anak untuk menyadari Tuhan." Tidak ada yang hebat dengan menjadi seorang ayah. Tidak ada ayah yang harus bergembira ketika anaknya lahir. Hanya ketika orang-orang memuji kebaikan dari anaknya baru seorang ayah gembira akan kelahiran anaknya. Seorang anak yang baik akan menyelamatkan dirinya dan keluarga. Sejatinya, hanya mereka yang merupakan orang tua yang baik yang mendidik anak-anak yang mulia. (Divine Discourse, 6 May 1992)

-BABA

No comments:

Post a Comment